Kamis malam, 26 Juni 2025, Gedung Mustaqbal Al Binaa IBS menjadi saksi hangatnya kebersamaan dalam Closing Ceremony of Alhintec Darbiyah 2025. Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 22.00 WIB ini menjadi puncak dari serangkaian kegiatan edukatif, spiritual, dan kompetitif yang melibatkan seluruh santri kelas IX SMP IT Al Binaa.
Energi dan Semangat Sang Host
Acara dibuka dengan penuh semangat oleh dua host muda berbakat, Hasan dari kelas 9A dan Fathi Raya Nonci dari kelas 9B. Keduanya membawakan acara dengan energik dan percaya diri, menciptakan suasana hangat dan penuh antusiasme sejak awal hingga akhir acara.

Pembukaan yang Penuh Kehidupan dan Hikmah
Rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh ananda Hudzaifah Al Humaid dari kelas 9A. Suaranya yang tenang dan penuh penghayatan menjadi pembuka hati bagi semua yang hadir, mengingatkan kembali pada ruh spiritual yang menjadi dasar pendidikan di Al Binaa.

Drama Inspiratif: Kisah Santri Sandi
Salah satu bagian paling menyentuh dari malam itu adalah penampilan drama yang menggambarkan kehidupan seorang santri bernama Sandi. Sosok Sandi digambarkan sebagai santri sederhana, bahkan miskin secara materi, namun kaya akan tekad dan kesabaran. Dalam cerita tersebut, Sandi sering direndahkan dan diganggu oleh teman-temannya. Namun, ia tidak membalas dengan kemarahan. Ia memilih bersabar dan terus berusaha dalam belajar.

Di balik keteguhan hatinya, hadir sosok sang ayah—seorang pria bersahaja yang penuh kasih dan bijaksana. Ayahnya kerap memberikan nasihat yang menenangkan dan menguatkan Sandi untuk tetap bersungguh-sungguh dalam belajar, meski sering disakiti atau diremehkan. “Jangan balas dengan marah, Nak. Ilmu akan meninggikan derajatmu, asal kau sabar dan terus belajar,” begitu pesan sang ayah yang terus terngiang di benak Sandi.
Hingga akhirnya, kerja keras dan kesabaran itu membuahkan hasil. Sandi berhasil membuktikan bahwa kemiskinan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Kisah ini pun ditutup dengan pesan moral yang kuat: bahwa ketekunan, doa orang tua, dan hati yang sabar adalah kunci dari kemenangan sejati.

Kisah ini disampaikan dengan apik oleh para pemeran dan diiringi dengan penampilan tim nasyid yang menguatkan pesan moral drama tersebut. Banyak hadirin yang tampak terharu dan merenung, seolah menyadari bahwa diam bukan berarti lemah, dan perjuangan sunyi pun bisa membuahkan hasil yang luar biasa.

Pesan Bermakna dari Para Pembimbing
Setelah penampilan drama, acara dilanjutkan dengan sambutan dari para guru pembimbing dan kepala sekolah. Sambutan pertama disampaikan oleh Ustadz Wahyu Sodikin, Lc., selaku pembimbing santri. Dalam bahasa Arab yang fasih, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar penutupan, namun juga momentum kebersamaan yang sangat berharga bagi santri kelas IX yang akan melangkah ke jenjang selanjutnya. Beliau berpesan agar para santri mengambil pelajaran dari kisah yang ditampilkan dan terus melatih diri dalam menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan ini diharapkan mampu menciptakan karakter santri yang percaya diri, komunikatif, dan unggul di masa depan.

Selanjutnya, penyampaian amanah oleh Kepala Sekolah SMP IT Al Binaa, Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M., memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia, pembimbing, dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan acara. Dalam arahannya, beliau memberikan catatan reflektif: dari beberapa penampilan sebelumnya, tema bullying sering diangkat dalam pentas seni. Oleh karena itu, beliau mendorong agar ke depan, para santri dapat menampilkan tema yang lebih beragam seperti adab-adab santri, debat pemikiran, atau solusi permasalahan yang lebih luas. Dengan begitu, santri tidak hanya berkembang dalam akhlak, tapi juga dalam daya pikir kritis dan kreativitas.

Penghargaan dan Kenangan Manis
Acara semakin seru saat sesi pemberian hadiah oleh para Asatidz yang juga sebagai panitia Alhintec Darbiyah 2025. Penghargaan diberikan kepada para juara 1 dan 2 lomba futsal dan basket, serta kategori peserta paling aktif dan terbaik selama kegiatan. Satu per satu nama dipanggil dengan tepuk tangan meriah dari hadirin yang bangga melihat pencapaian teman-temannya.
Setelah semua keseruan, acara ditutup dengan foto bersama dan salam-salaman antara peserta dan para pembimbing. Suasana hangat dan akrab, penuh tawa dan haru, menjadi penutup yang manis dan berkesan dari perjalanan Alhintec Darbiyah tahun ini.

Penutup: Sebuah Akhir yang Menjadi Awal
Closing Ceremony Alhintec Darbiyah 2025 bukan hanya penutup dari rangkaian kegiatan, tetapi sebuah awal dari perjalanan baru bagi para santri kelas IX. Di balik tawa, haru, dan apresiasi yang mengisi malam itu, terselip pesan besar tentang arti perjuangan, kesabaran, dan kebersamaan. Semoga semua nilai yang telah ditanamkan selama kegiatan ini menjadi bekal berharga dalam melanjutkan perjalanan menuntut ilmu dan mengembangkan diri, baik di jenjang berikutnya maupun dalam kehidupan di masa depan. Dan semoga para santri tumbuh menjadi generasi yang tangguh, cerdas, serta berakhlak mulia.
Aamiin.