PSAJ KELAS IX ALBINAA

Bersama Doa dan Usaha: Langkah Awal Menuju Kelulusan PSAJ Kelas IX SMPIT Al Binaa

Bekasi, Senin 19 Mei 2025 – Ujian akhir bagi santri kelas IX SMPIT Al Binaa Islamic Boarding School resmi dimulai hari ini. Penilaian Semester Akhir Jenjang (PSAJ) akan berlangsung selama enam hari ke depan, tepatnya hingga Sabtu, 25 Mei 2025. PSAJ menjadi salah satu tahapan penting dalam penentuan kelulusan karena hasil PSAJ menjadi salah satu komponen utama dalam penentuan kelulusan santri kelas IX di akhir Tahun Pelajaran 2024/2025 ini.

PSAJ KELAS IX ALBINAA

Forum Rapat Pengawas PSAJ dengan Kepala Sekolah SMP (Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M.) 30 menit sebelum PSAJ dimulai

Pelaksanaan PSAJ dibagi dalam dua bentuk ujian:

soal pilihan ganda dan soal esai. Soal pilihan ganda dikerjakan oleh santri secara berbasis komputer di laboratorium komputer, sementara soal esai dikerjakan secara tertulis di ruang-ruang kelas. Pembagian ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan karakteristik soal sekaligus menjaga kenyamanan dan efektivitas pengerjaan ujian.

PSAJ KELAS IX ALBINAA

Peserta PSAJ di Lab. Komputer

PSAJ KELAS IX ALBINAA

Peserta PSAJ di ruang kelas

Motivasi Untuk Semangat Juang Santri kelas IX

Sehari sebelumnya, seluruh santri kelas IX mengikuti sesi motivasi khusus bersama Kepala Sekolah, Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M. Dalam arahannya, beliau memberikan dorongan semangat sekaligus mengingatkan para santri untuk bersungguh-sungguh dalam menghadapi ujian.

“Anak-anakku sekalian, ini bukan sekadar ujian biasa. PSAJ adalah bagian penting dalam penentuan kelulusan. Maka, hadapi dengan semangat, jujur, dan maksimal dalam usaha kalian,” ujar beliau.

PSAJ KELAS IX ALBINAA

Pembelajaran Kelas 7 & 8 Normal

Mengacu pada kalender pendidikan, setelah ujian PSAJ selesai, santri kelas IX akan kembali menjalani Ikhtibar Ma’had pada tanggal 2 hingga 5 Juni 2025 sebagai bentuk evaluasi pembelajaran diniyah. Sedangkan santri kelas VII dan VIII tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa pada waktu tersebut.

PSAJ KELAS IX ALBINAA

Aktivitas pembelajaran kelas 7 & 8 normal

Pelaksanaan PSAJ hari pertama berjalan lancar dan tertib, dengan dukungan penuh dari tim panitia, guru, serta tenaga teknis laboratorium komputer. Suasana ujian pun berlangsung kondusif dan fokus, mencerminkan keseriusan para santri dalam menghadapi salah satu fase penting dalam jenjang pendidikan mereka.

SMPIT Al Binaa berharap seluruh santri kelas IX dapat menghadapi PSAJ ini dengan penuh tanggung jawab dan mendapatkan hasil terbaik. Aamiin

Lounching Pustaka Keliling

Membangun Budaya Literasi Sejak Dini: Launching Program Pustaka Keliling SMPIT Al Binaa

Apel Pagi yang Istimewa

Pada Sabtu, 17 Mei 2025, apel pagi di lapangan Aljasadul Wahid berlangsung dengan khidmat dan diikuti oleh seluruh santri serta asatidzah SMPIT Al Binaa. Petugas apel merupakan perwakilan kelas IX yang melaksanakan tugas terakhir mereka di penghujung semester genap. Sebagai Inspektur Apel, Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M. menyampaikan amanat mengenai pentingnya budaya membaca dan literasi sebagai dasar kemajuan umat. Beliau juga secara resmi meluncurkan program literasi “Pustaka Keliling (Pusling)”.

Lounching Pustaka Keliling

Pesan Literasi dari Hasil Penelitian Yale University

Dalam penyampaian amanatnya, Ustadz Dr. Sulaeman mengangkat pentingnya literasi membaca bagi kalangan santri juga semua civitas Al Binaa beliau mengutip sebuah hasil penelitian dari Yale University yang diterbitkan dalam jurnal Social Science & Medicine tahun 2016. Penelitian tersebut menyatakan bahwa membaca buku secara rutin minimal 30 menit per hari dapat meningkatkan kesehatan dan vitalitas tubuh hingga 20% dalam periode 12 tahun. Ini menunjukkan bahwa membaca tidak hanya memperkuat akal, tetapi juga berdampak nyata pada kesehatan mental dan kebugaran fisik seseorang.

Lounching Pustaka Keliling

Buku sebagai Gizi untuk Akal

Beliau menyampaikan bahwa setiap kalimat dalam buku mengandung pikiran, emosi, dan pengalaman penulisnya. Dengan membaca, artinya kita memberi nutrisi pada akal, sebagaimana makanan memberi nutrisi (gizi) pada tubuh. Oleh karena itu, membaca jangan dijadikan sebagai kegiatan sampingan, melainkan sebagai kebutuhan harian yang harus dijadwalkan secara khusus.

Lounching Pustaka Keliling

Ustadz Dr. Sulaeman menjelaskan bahwa setelah seseorang membiasakan diri membaca, tahap selanjutnya adalah menulis. Menulis merupakan bentuk kontribusi tertinggi dalam membangun peradaban. Meski begitu, menulis bukanlah hal yang mudah, melainkan sebuah tugas yang sangat berat bahkan bagi seorang profesor, doktor, atau ahli sekalipun. Untuk bisa menulis dengan baik, seseorang harus terlebih dahulu banyak membaca. Oleh karena itu, seluruh sivitas SMPIT Al Binaa didorong untuk membiasakan membaca buku cetak setiap hari, minimal selama 30 menit.

Lounching Pustaka Keliling

Literasi sebagai Bagian dari Spirit Qur’ani

Perintah membaca dalam Islam bukan sekadar anjuran, melainkan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui ayat “Iqra” (Bacalah). Ini menunjukkan bahwa membaca adalah fondasi utama dalam membangun peradaban Islam.

Dan literasi dalam Islam bukan hanya soal membaca teks, tetapi juga memahami realitas sosial, sejarah, dan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta.

Lounching Pustaka Keliling

Program Pusling: Mendekatkan Buku ke Santri

Setelah menutup sesi amanahnya, Ustadz Dr. Sulaeman meresmikan Launching Program Pustaka Keliling (Pusling) di SMPIT Al Binaa, yang diharapkan menjadi jembatan antara nilai-nilai keilmuan dan keimanan. Pusling adalah program gerobak literasi yang digagas oleh Ustadz Irfan Herdiansyah, selaku kepala perpustakaan pesantren Al Binaa. Gerobak ini membawa buku ke berbagai titik di lingkungan kampus A Al Binaa untuk mendorong budaya membaca yang lebih mudah diakses dan menyenangkan bagi para santri serta seluruh sivitas pesantren Al Binaa.

Dengan membaca, para santri diajak untuk berpikir, merasakan, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai Islam. Literasi bukan sekadar alat untuk belajar, melainkan juga bagian bentuk ibadah dan jalan menuju akhlak mulia.

Lounching Pustaka Keliling

SMPIT Al Binaa terus mendorong budaya membaca melalui berbagai program literasi termasuk program lounching Pustaka Keliling dan fasilitas literasi lainnya. Targetnya, seluruh santri dan warga pesantren SMPIT Al Binaa terbiasa membaca buku setidaknya 30 menit per hari sebagai bagian dari upaya implementasi membangun peradaban berbasis ilmu.

IYSA COMPETITIONS

SMPIT Al Binaa Raih 3 Medali Bergengsi di Ajang Internasional IYSA 2025

Santri SMPIT Al Binaa Raih Prestasi Gemilang di Ajang Internasional IYSA 2025 

Jakarta, Apil 2025 — Prestasi membanggakan kembali diraih oleh para santri Pondok Pesantren Al Binaa dalam ajang bergengsi International Youth Science and Innovation Fair (IYSA) 2025 yang diselenggarakan di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, mulai Senin hingga Sabtu, 21–26 April 2025, dan diikuti oleh pelajar dari berbagai negara yang menampilkan karya-karya inovatif di bidang sains dan teknologi.

Tiga tim dari santri Al Binaa Islamic Boarding Schoool kelas IX berhasil meraih 1 medali emas dan 2 medali perak dalam kompetisi inovasi ilmiah tingkat internasional ini.

IYSA COMPETITIONS
Emas untuk Inovasi Biogas Ramah Lingkungan

Kelompok pertama berhasil menyabet Gold Medal berkat inovasi bertema “Utilization of Kitchen Waste and Livestock Manure as Substrates in Biogas Production to Achieve Energy Independence in Al Binaa Islamic Boarding School.”

Tim yang terdiri dari Fathiraziq Hanan (IX G), Hasan (IX A), Muhammad Multazam Al Ghazali (IX F), dan Atilla Dhiy Ael Fajri (IX F), ini mengembangkan proyek pengolahan limbah dapur dan kotoran dari lingkungan pesantren menjadi biogas—sumber energi alternatif yang terbarukan.

Didampingi oleh pembimbing Ustadz Reno Yudistira, S.Pd, mereka memanfaatkan sampah sayuran dari dapur math’am dan limbah organik dari septic tank yang dikombinasikan dengan kotoran sapi sebagai starter bakteri metanogen. Reaksi pembentukan biogas terdiri dari tiga tahap: hidrolisis, pengasaman, dan metanogenik.

Proyek ini menggunakan alat sederhana seperti jerigen plastik dan biodigester tipe floating drum yang dilengkapi manometer dan beroperasi pada suhu 30°–40°C. Hasilnya, biogas yang dihasilkan memiliki nilai kalor cukup tinggi dan berpotensi untuk menggantikan kebutuhan gas LPG di pesantren.

Rencana implementasi langsung di Pesantren Al Binaa

Proyek ini digagas dan dibimbing oleh Ustadz Reno Yudistira, S.Pd, dengan tujuan mewujudkan kemandirian energi di lingkungan pesantren serta mengurangi ketergantungan terhadap gas LPG. Selain itu, inovasi ini juga berperan dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan efisien secara ekonomi.

Dalam pernyataannya, Ustadz Reno menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tim bimbingannya:

“Alhamdulillah meraih juara dan mendapatkan Gold Medal dalam lomba IYSA 2025 di Jakarta yang saya bimbing pertama kali ini adalah kehormatan dan kebanggaan bagi saya. Belajar dari pengalaman dan jangan takut mencoba hal baru. Semoga dengan acara ini kita jadi lebih menikmati kebersamaan, tambah kompak, dan semakin berkembang. We Are Al Binaa!!”

Rencananya, teknologi biogas ini akan segera diimplementasikan langsung di Pesantren Al Binaa, guna mendukung aktivitas memasak dan kebutuhan energi sehari-hari.
menjadikan proyek ini sangat relevan dan aplikatif. Selain menekan biaya operasional, penggunaan biogas juga mengurangi limbah dan memberikan solusi energi yang ramah lingkungan.

IYSA COMPETITIONS

Medali Perak – Polimer Ramah Lingkungan dari Sumber Hayati

Kelompok kedua yang terdiri dari:

  • Hudzaifah Al Humaid (IX A)
  • Dastan Zahir Manaf (IX F)
  • Qaishar Fadhil Dzihni (IX G)
  • Raikhan Rasheed Dzakiansyah (IX C)

mempresentasikan proyek bertema:

“Sustainable Synthesis of Polylactic Acid (PLA): A Comparative Study of Direct and Indirect Routes”

Proyek ini berfokus pada pembuatan bioplastik PLA (Polylactic Acid) dari sumber alami melalui dua metode sintesis, yaitu jalur langsung dan tidak langsung. Inovasi ini memiliki potensi besar dalam mengurangi penggunaan plastik berbahan dasar fosil dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

IYSA COMPETITIONS

 Medali Perak – Bahan Bakar dari Tumbuhan Benalu

Dan berikutnya kelompok yang ketiga terdiri dari:

  • M. Syauqi Abrar (IX G)
  • M. Nabil Makarim (IX A)
  • M. Brilliant Aldeansyah (IX A)
  • Farel Rasya Fauzi (IX F)

kelompok ini juga mengangkat tema yang cukup unik:

“Utilization of Mistletoe Plants as a Sustainable Fossil Fuel”

Penelitian ini mengeksplorasi potensi tumbuhan benalu yang selama ini dianggap parasit, untuk dijadikan bahan bakar alternatif yang berkelanjutan. Dengan pendekatan ilmiah dan pemanfaatan bahan lokal, inovasi ini menawarkan solusi baru untuk energi terbarukan dari keanekaragaman hayati Indonesia.

Ucapan Selamat dan Harapan

Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa para santri SMPIT Al Binaa tidak hanya unggul dalam aspek keagamaan, tetapi juga mampu bersaing dalam dunia sains dan inovasi global. Kepala Sekolah SMPIT Al Binaa menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta, pembimbing, dan tim pendukung:

“Kami bangga atas pencapaian ini. Semoga menjadi pemicu semangat bagi santri – santri lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi menghadirkan sesuatu yang manfaat bagi ummat dan bangsa serta mengharumkan nama Al  Binaa.”

Dengan semangat “Islamic Excellence and Global Competence”, SMPIT Al Binaa terus berkomitmen mencetak generasi yang tidak hanya shalih, namun juga inovatif dan solutif terhadap tantangan zaman. Aamiin

APEL PAGI 10 Mei 25

Al ‘Alaq & Al Isra: Panduan Hidup Santri dalam Menuntut Ilmu dan Berdakwah

Apel Pagi yang Penuh Makna di Lapangan Al Jasadul Wahid

Sabtu pagi, 10 Mei 2025, SMPIT AL BINAA mengadakan apel pagi rutin yang berlangsung dengan khidmat di Lapangan Al Jasadul Wahid. Kegiatan apel ini dihadiri oleh seluruh santri, para asatidzah, serta staf dan karyawan SMPIT AL BINAA. Petugas apel pagi kali ini adalah para santri dari kelas 7C yang menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab.

APEL PAGI 10 Mei 25
Informasi Penting: Tabligh Akbar dan Jadwal Ujian

Mengawali amanah apel pagi, Ustadz Maulana, S.Pd.I, memberikan apresiasi khusus kepada para petugas apel yang telah melaksanakan tugasnya dengan disiplin dan rapi. Beliau juga menyampaikan beberapa informasi penting terkait agenda kegiatan sekolah dalam waktu dekat.

Pertama, beliau menginformasikan bahwa pada Ahad pagi esok hari akan diselenggarakan Tabligh Akbar sebagai sarana menambah ilmu syar’i bagi para santri. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan semangat para santri dalam menuntut ilmu agama serta memperkuat pemahaman keislaman mereka.

Kedua, Ustadz Maulana menyampaikan bahwa kakak-kakak kelas 9 akan menghadapi Ujian Akhir Jenjang (UAJ) yang akan berlangsung mulai tanggal 19 hingga 25 Mei 2025. Beliau mengajak seluruh santri dan civitas akademika untuk turut mendoakan kelancaran dan kesuksesan ujian tersebut. Sementara itu, pelaksanaan ujian semester untuk kelas 7 dan 8 akan dimulai pada awal bulan Juni mendatang.

APEL PAGI 10 Mei 25
Amanah Pembina Apel: Iman, Ilmu, dan Amal sebagai Pilar Pendidikan

Melalui amanah apel pagi hari ini, Ustadz Maulana menyampaikan amanah yang penuh hikmah, beliau menanamkan nilai-nilai kesantrian juga tanggung jawab kepada seluruh santri, beliau juga menegaskan pentingnya menanamkan dan memahami tiga nilai utama dalam proses belajar dan berkegiatan sehari-hari di Ma’had AL BINAA, yaitu Iman, Ilmu, dan Amal (Dakwah).

Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan bahwa Iman merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter seorang muslim. Tanpa iman yang kuat, ilmu yang diperoleh tidak akan memberikan manfaat semestinya. Ilmu, lanjut beliau, adalah cahaya yang akan membimbing manusia dalam menjalani kehidupan. Namun, ilmu harus dibarengi dengan Amal, yaitu penerapan nilai-nilai yang telah dipelajari dalam bentuk dakwah, baik secara lisan maupun melalui teladan perbuatan.

Ustadz Maulana mengajak seluruh santri untuk menjadikan ketiga nilai tersebut sebagai pedoman dalam menuntut ilmu juga dalam interaksi sehari-hari di lingkungan pesantren/ kampus maupun di luar pesantren. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, diharapkan para santri SMPIT AL BINAA dapat menjadi generasi yang unggul dalam keimanan, keilmuan yang luas, dan mampu memberikan manfaat bagi lingkungan masyarakat.

APEL PAGI 10 Mei 25
Iqra’: Membaca sebagai Langkah Awal Menuntut Ilmu

Dalam amanahnya, Ustadz Maulana juga mengangkat salah satu hadits Rasulullah ﷺ yang sangat relevan dengan kehidupan para pelajar: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” Hadits ini menjadi pengingat bagi para santri untuk tidak berleha-leha dalam menuntut ilmu. Beliau menyoroti pentingnya membangun semangat belajar yang tinggi dan terus meningkat setiap harinya.

Menguatkan hal tersebut, beliau mengajak santri untuk kembali merenungi ayat pertama yang turun dalam Islam, yaitu “Iqra'” dari Surah Al-‘Alaq: اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. Ayat ini mengandung perintah membaca sebagai langkah awal dari proses menuntut ilmu. Membaca, menurut beliau, adalah metode pembelajaran yang paling dasar namun sangat efektif. Karenanya, setiap proses belajar hendaknya diawali dengan membaca basmalah, sebagai bentuk adab kepada Allah dan permohonan keberkahan.

APEL PAGI 10 Mei 25
Tiga Tahap Pembentukan Pribadi Muslim yang Utuh

Ustadz Maulana kemudian mengaitkan proses belajar dengan tiga tahap utama dalam membentuk pribadi muslim yang utuh:

  1. Meningkatkan keimanan dan menuntut ilmu.
  2. Mengamalkan ilmu yang telah dipelajari dalam bentuk amal shalih dan menjauhi larangan.
  3. Berdakwah sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing.

Setelah seseorang telah beriman kemudian ia memuntut ilmu lalu ia mengamalkan ilmu yang didapat dengan amal sholih maka selanjutnya ia dituntut mendakwahkan ilmunya, beliau menegaskan bahwa dakwah tidak terbatas pada mimbar dan ceramah. Dakwah bisa dilakukan melalui aktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, seorang dokter yang menunjukkan sikap sabar dan memberi motivasi kepada pasien menyampaikan tentang keutamaan sabar dalam ujian—itu pun merupakan bentuk dakwah yang mulia. Begitu juga ketika seseorang mengajak temannya untuk shalat berjamaah saat mendengar kumandang adzan—itu pun termasuk dakwah.

APEL PAGI 10 Mei 25
Surat Al-‘Ashr: Fondasi Nilai Hidup Seorang Muslim

Ketiga prinsip ini beliau rangkum dalam kandungan Surat Al-‘Ashr yang berbunyi:

وَالْعَصْرِ ۝ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ۝ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih serta saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”

APEL PAGI 10 Mei 25
Pesan Penutup: Mimpi, Ikhtiar, dan Tawakal

Sebagai penutup, beliau menyampaikan pesan yang menginspirasi dan mengobarkan semangat:
“Bermimpilah setinggi-tingginya, bermimpilah seluas-luasnya, bermimpilah sebanyak-banyaknya. Namun iringilah mimpi itu dengan usaha, selimutilah dengan ikhtiar, dan akhiri dengan tawakal kepada Allah SWT.”

Dengan pesan tersebut, apel pagi ditutup dalam suasana penuh semangat dan kesadaran baru akan pentingnya menuntut ilmu, mengamalkannya, serta menyebarkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam peranannya sebagai santri maupun sebagai generasi penerus yang tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga siap memberi manfaat kepada umat. Aamiin

APEL PAGI 26 APRIL 25

Dari Pagi Menuju Prestasi: Bekal Semangat Ala Ustadz Deddy

Pelaksanaan Apel Pagi

Rutinitas pekanan di hari Sabtu, 26 April 2025, SMPIT Al Binaa Islamic Boarding School mengadakan kegiatan Apel Pagi di Lapangan Al Jasadul Wahid. Kali ini, kelas VIII A bertugas sebagai petugas apel, dan Ustadz Deddy, S.E. menjadi Pembina Apel.

APEL PAGI 26 APRIL 25

Dalam sesi amanatnya, Ustadz Deddy memberikan tema inspiratif, yaitu “Perubahan Kecil, Hasil yang Luar Biasa.” Beliau menuturkan bahwa tema ini diambil dari buku Atomic Habits karya James Clear, dalam buku tersebut dijelaskan bahwa kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan seseorang.

APEL PAGI 26 APRIL 25

Contoh Perubahan Kecil yang Berdampak Besar

Beliau memberikan contoh kebiasaan sederhana yang dapat memberikan manfaat besar bagi pelakunya, seperti :

  • Membaca satu halaman buku setiap hari = satu buku atau lebih selesai dalam setahun.
  • Tidur lebih awal 10 menit = bangun lebih segar keesokan harinya.
APEL PAGI 26 APRIL 25

Langkah Membentuk Kebiasaan Baik

Ustadz Deddy menyampaikan bahwa dari buku Atomic Habits terdapat empat teknik langkah untuk membangun kebiasaan baik yakni:

  1. Buat Kebiasaan yang Mudah Terlihat
    Misal: Letakkan buku bacaan di meja agar mudah diingat dan dibaca.
  2. Buat Kebiasaan Menjadi Menarik
    Misal: Gabungkan kebiasaan dengan hal yang disukai, seperti melakukan olahraga sebelum membaca buku.
  3. Buat Kebiasaan Jadi Mudah
    Misal: Melakukan olah raga ringan selama 5 menit lalu membaca 2 halaman buku, atau  seperti tidur 10 menit lebih awal.
  4. Buat Kebiasaan yang Memuaskan
    Contoh: Beri apresiasi kepada diri atau mencentang daftar tugas yang telah diselesaikan.
APEL PAGI 26 APRIL 25

Kutipan yang Menginspirasi

Ustadz Deddy mengutip sebuah ungkapan dari penulis buku Atomic Habits, James Clear, yang mengatakan:

“You do not rise to the level of your goals. You fall to the level of your systems.”
(“Kamu tidak akan naik setinggi tujuanmu. Kamu akan jatuh ke level sistem yang kamu miliki.”)

Dengan kata lain, jika kita tidak melakukan perubahan kecil secara konsisten — bahkan hanya 1% setiap hari — maka kita tidak akan mencapai tujuan besar yang kita impikan. Sebaliknya, kita akan terjebak pada kebiasaan dan sistem yang buruk.

Oleh karena itu, penting untuk membangun sistem / kebiasaan yang baik melalui langkah-langkah kecil namun konsisten. Karena dari situlah perubahan besar akan terjadi. Seperti dalam tahapan berikut:

Perubahan kecil → Perilaku baru → Identitas baru → Hidup baru

APEL PAGI 26 APRIL 25

Kesimpulan Amanat

Dalam penutup amanatnya, Ustadz Deddy kembali menegaskan bahwa perubahan besar tidak selalu berasal dari langkah yang besar, melainkan dari kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten.
Semoga melalui kebiasaan baik yang terus kita lakukan setiap hari, setiap kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Aamiin.

APEL PAGI 19SEP25

Penguatan Karakter Santri Al Binaa Melalui Tiga Aspek Ketertiban

Pelaksanaan Apel Pagi

Hari Sabtu, 19 April 2025, SMPIT Al Binaa kembali melaksanakan kegiatan rutin Apel Pagi di Lapangan Al Jasadul Wahid. Kali ini, petugas Apel berasal dari kelas 7A, dan yang bertindak sebagai Pembina Apel adalah Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M.

APEL PAGI 19SEP25

Setelah memastikan barisan peserta Apel rapi dan siap, Ustadz Sulaeman menyampaikan amanat yang berfokus pada tiga aspek penting ketertiban, yaitu:

  • Tertib Kepemimpinan 
  • Tertib Kelas
  • Tertib Kebersihan Sampah
  1. Tertib Kepemimpinan

Ustadz Sulaeman menyampaikan bahwa dalam lingkungan Ma’had, kepemimpinan hadir dalam berbagai tingkatan, mulai dari para guru atau asatidz selaku wali kelas, hingga para santri yang dipercaya sebagai ketua kelas. Ketua kelas memiliki peran strategis dalam struktur organisasi kelas, termasuk dalam kegiatan seperti Apel Pagi. Ketua kelas harus menunjukkan inisiatif, tanggung jawab, dan kesigapannya sebagai bentuk nyata dari jiwa kepemimpinan. Salah satu wujud konkret dari kepemimpinan tersebut adalah terlibat aktif dalam menyiapkan pelaksanaan Apel bersama teman-teman sekelasnya.

APEL PAGI 19SEP25
  1. Tertib di Kelas

Beliau menegaskan pentingnya struktur kelas agar

berjalan dengan baik, terutama saat guru berhalangan hadir. Ketua kelas dan pengurus lainnya harus mampu mengondisikan suasana kelas agar tetap produktif. Misalnya, mengajak teman-teman menyelesaikan tugas yang dititipkan dengan baik, lalu melanjutkan diskusi dengan topik yang bermanfaat seperti kedisiplinan, peran remaja di era digital, atau membahas berbagai hobi yang bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman.

Beliau juga mengingatkan, apabila ada santri yang merasa mengantuk atau kehilangan fokus saat pelajaran berlangsung, hendaknya segera mengambil inisiatif untuk berwudhu atau mencuci muka, tanpa harus menunggu teguran dari guru. Seorang santri tidak sepatutnya membiarkan dirinya terlelap di kelas, karena hal itu dapat menghambat proses belajar dan membuatnya tertinggal dalam memahami pelajaran. Sikap tanggap terhadap kondisi diri sendiri merupakan bagian dari kedisiplinan dan tanggung jawab dalam menuntut ilmu.

APEL PAGI 19SEP25

Maka, menjaga stamina selama proses pembelajaran menjadi hal yang sangat penting. Stamina belajar bukan semata soal mengonsumsi makanan bergizi atau minum vitamin, melainkan juga bergantung pada kekuatan tekad yang kuat dan niat yang sungguh-sungguh dan tulus untuk menuntut ilmu. Betapapun serius, membosankan, atau menjemukan materi yang dihadapi, seorang santri harus tetap fokus dan bersungguh-sungguh agar ilmu yang diperoleh tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menjadi amal yang bernilai pahala di sisi Allah SWT. Dalam semangat tersebut, Ustadz Dr. Sulaeman pun mempersilakan para asatidz untuk menasihati atau menegur santri yang tertidur di kelas, sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian terhadap perjalanan mereka dalam menimba ilmu.

APEL PAGI 19SEP25
  1. Tertib Sampah

Pada aspek ini Ustadz Dr. Sulaeman juga menegaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan belajar, terutama di ruang kelas. Beliau mengajak seluruh santri untuk peduli terhadap kebersihan seperti memastikan ketika membuang sampah masuk pada tempatnya.

Pesan ini selaras dengan identitas Ma’had Al Binaa sebagai Sekolah Adiwiyata, yaitu sekolah dengan basis berbudaya lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan. Lingkungan yang bersih, hijau, dan nyaman akan mendukung suasana belajar yang lebih tenang dan menyenangkan.

Oleh karena itu, seluruh santri diharapkan berperan aktif menjaga kebersihan kelas maupun lingkungan sekitarnya, bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab, tetapi juga sebagai bagian dari akhlak mulia yang semestinya melekat pada diri setiap penuntut ilmu.

APEL PAGI 19SEP25

Penutup Amanat

Menutup amanatnya, Ustadz Dr. Sulaeman menyampaikan bahwa Ma’had Al Binaa adalah cerminan kecil dari sebuah bangsa, miniatur masyarakat, dan miniatur dari peradaban yang agung di masa depan. Di tempat inilah karakter dan akhlak dibentuk, dan jiwa ditempa—agar para santri kelak menjadi cahaya di tengah umat, pemimpin dalam kebaikan, dan pelita di tengah zaman.

Beliau pun memanjatkan doa, semoga setiap santri Al Binaa dianugerahi taufik dan kemudahan dalam meniti jalan ilmu dan menunaikan amanahnya sebagai penuntut ilmu di Ma’had tercinta ini.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.

APEL PAGI 19SEP25

Selanjutnya adalah sesi foto bersama perwakilan Kontingen Al Binaa yang akan mengikuti ajang Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang digelar pada 21–26 April 2025 di Gedung Teater JakartaKompetisi ini diikuti pelajar dan mahasiswa dari Indonesia dan mancanegara, sebagai ajang pengembangan potensi ilmiah dan inovatif.

Semoga tim Al Binaa meraih hasil terbaik dan membawa pulang prestasi membanggakan. Aamiin.

Apel Pagi 11J25

Meneladani Akhlak Mulia Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari

Apel Pagi 11J25

Pelaksanakan Apel Pagi di lapangan Al Jasadul Wahid Al Binaa. Hari Sabtu, 11 Januari 2025 Kali ini, petugas apel dari kelas 8F, dan bertindak sebagai Pembina Apel adalah Ustadz Ahmad Suaidi, S.Pd.I. Setelah mengecek kerapian barisan, beliau memberikan nasihat yang berkaitan dengan akhlak mulia. Sebagai pembuka, beliau bertanya kepada para santri tentang contoh akhlak yang telah dipelajari di Al Binaa dan dipraktikkan selama liburan semester kemarin. Beberapa santri diminta maju ke depan untuk mewakili masing-masing angkatan dan menceritakan adab-adab yang mereka praktikkan di rumah.

Apel Pagi 11J25

Ada Zherafine, perwakilan dari kelas 7, menyampaikan bahwa ia selalu menawarkan bantuan kepada ibunya, terutama saat beraktivitas memasak di dapur. Kemudian ada Akbar, perwakilan dari kelas 8, mengungkapkan bahwa ia pergi ke masjid tanpa harus disuruh orang tuanya, dan Umar, perwakilan dari kelas 9, menyampaikan bahwa ia memberikan hadiah kepada temannya, yang juga merupakan tetangga rumah orang tuanya.

Apel Pagi 11J25

Ustadz Ahmad melanjutkan nasihatnya, beliau menyampaikan bahwa “dari sekian banyak contoh adab dan akhlak seorang muslim seperti halnya yang tadi disampaikan oleh 3 perwakilan santri, kita memiliki teladan akhlak terbaik, yaitu Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Beliau adalah manusia dengan akhlak yang paling tinggi, sebagaimana yang tertulis dalam surah Al-Qalam, yang berbunyi, :“ وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ 

Artinya:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)

. Ustadz Ahmad juga menceritakan kisah teladan Rasulullah shallahu alaihi wasallam ketika beliau dimusuhi dan dibenci oleh seorang Yahudi, namun ketika si Yahudi sakit, justru Rasulullah shallahu alaihi wasallam yang datang menjenguknya seorang diri. Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan tiga hal penting terkait akhlak mulia, yaitu sikap, perilaku, dan ucapan.

Apel Pagi 11J25

Beliau melanjutkan “Selain itu, Rasulullah shallahu alaihi wasallam juga menyampaikan bahwa ucapan yang baik adalah sedekah, meskipun seseorang mungkin kesulitan untuk bersedekah dalam bentuk materi, seperti uang atau pakaian, ucapan yang baik juga merupakan bentuk sedekah yang sangat dihargai dalam Islam. Dalam bermasyarakat, seseorang tidak bisa hanya mengandalkan jabatan atau kekayaannya, tetapi harus mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang baik. Jika seseorang dapat menjaga lisannya, maka ia akan dihormati, tetapi sebaliknya, jika tidak mampu menjaga sikap dan perkataannya, itu bisa merugikan dirinya sendiri, bahkan menjauhkannya dari masyarakat.”

Apel Pagi 11J25

Dalam kehidupan sosial saat ini, sikap dan perkataan tidak hanya tercermin dari interaksi langsung, tetapi juga bisa muncul melalui media sosial. Ucapan-ucapan yang tidak baik, seperti mengirimkan kalimat atau komentar negatif di media sosial, dapat memberikan dampak buruk, bahkan menyakiti hati orang lain. Oleh karena itu, menjaga akhlak dan adab dalam berbicara dan bersikap sangat penting. Untuk menghindari kebiasaan buruk ini, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Memohon kepada Allah untuk diberikan taufiq dan bimbingan-Nya, agar selalu menjaga lisan dan sikap kita. Beliau memberikan contoh; marah adalah pintu terbesar bagi masuknya syaitan, maka memohon taufiq Allah adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan.
  2. Meneladani contoh akhlak terbaik dari Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Beliau mengisahkan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yang menunjukkan kesabaran yang luar biasa ketika dicaci dan difitnah oleh orang-orang Quraisy. Meskipun beliau dianggap sebagai penyihir dan pendusta, beliau tetap sabar dan menunjukkan keteladanan yang luar biasa, yang bisa kita pelajari dalam menghadapi ujian hidup.
Apel Pagi 11J25

Kesimpulan

Apel pagi 11 Januari 2025 mengajarkan kita pentingnya menjaga akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meneladani Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, kita diajarkan untuk selalu berbicara dan bertindak dengan baik. Ucapan yang baik juga bisa menjadi bentuk sedekah. Dalam kehidupan sosial, baik secara langsung maupun melalui media sosial, menjaga akhlak sangatlah penting. Dengan memohon bimbingan Allah dan mengikuti teladan Rasulullah shallahu alaihi wasallam, kita dapat terus memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin

Apel Pagi 4J25

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Apel Pagi 4J25

Hari Sabtu, 4 Januari 2024, pelaksanaan apel pagi SMPIT Al Binaa di Lapangan Al Jasadul Wahid. Kali ini, petugas upacara berasal dari kelas 8E, dan sebagai Pembina Apel adalah Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan nasihat penting terkait peraturan yang harus ditaati oleh para santri di Ma’had Al Binaa, serta mengenai 7 karakter kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Apel Pagi 4J25

Seperti biasa, sebelum memulai penyampaian amanah, Pembina Apel terlebih dahulu memeriksa kesiapan dan kerapian peserta apel. Setelah itu, beliau naik ke podium dan memulai sesi amanah dengan penuh semangat. Sebagaimana biasa beliau mengucapkan salam serta shalawat, kemudian beliau mengucapkan selamat datang kembali di ma’had Al Binaa kepada para santri setelah dua pekan menjalani masa liburan dan beliau mengingatkan kembali kepada seluruh santri akan tugas utama mereka sebagai penuntut ilmu.

Apel Pagi 4J25

Ustadz Dr. Sulaeman menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh pesantren, baik yang berkaitan dengan tata tertib di asrama maupun di lingkungan kampus. Beliau menekankan bahwa aturan bukanlah hal yang bisa dipandang remeh. Dalam nasihatnya, beliau berkata, “Hal yang harus dilakukan dalam hal aturan adalah dengarkan dan laksanakan! Bukan dengarkan dan langgar.” Beliau juga mengingatkan bahwa setiap pelanggaran yang terjadi akan ada konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, menaati aturan adalah suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Pembina Apel juga menegaskan bahwa guru dan karyawan akan terus mendukung proses belajar para santri di Ma’had Al Binaa.

Apel Pagi 4J25

Selanjutnya, beliau mengingatkan pentingnya membangun karakter dalam proses pendidikan. Ustadz Dr. Sulaeman kemudian memberikan kuis kepada para santri tentang siapa nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) saat ini. Salah seorang santri kelas 8 mengacungkan tangan dan menjawab dengan tepat, sehingga beliau memberikan hadiah berupa uang jajan sebagai apresiasi.

Setelah itu, beliau melanjutkan dengan membahas 7 karakter kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas oleh Menteri Dikdasmen, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Karakter tersebut antara lain:

  1. Bangun Pagi
  2. Beribadah
  3. Berolahraga
  4. Makan Makanan Sehat dan Bergizi
  5. Gemar Belajar
  6. Bermasyarakat
  7. Tidur Cepat
Apel Pagi 4J25

Setelah menjelaskan masing-masing poin dengan singkat, beliau kembali mengajukan tantangan kedua, yaitu meminta salah satu santri untuk menyebutkan kembali ketujuh karakter tersebut. Santri yang bertugas sebagai pemimpin apel pagi berhasil menjawab dengan benar, dan beliau pun memberikan hadiah uang jajan sebagai apresiasi.

Masya Allah, tabarakallah, setelah sesi amanah selesai, Ustadz Sulaeman menutup acara dengan doa kafaratul majlis dan salam.

Apel Pagi 4J25

Semoga semangat baru yang muncul dalam apel pagi awal semester genap ini dapat terus ditingkatkan dan dimaksimalkan, sehingga semua agenda di semester ini terlaksana dengan baik dan dapat mencapai prestasi yang terbaik. Aamiin.

Apel Pagi 30D

Nasihat Inspiratif Ustadz Irfan Herdiansyah dalam Apel Pagi SMP Islam Terpadu Al Binaa IBS

Apel Pagi 30D

Kegiatan apel pagi SMP Islam Terpadu Al Binaa IBS yang dilaksanakan pada Sabtu pagi, 30 November 2024, seperti biasa, diadakan di lapangan Al Jasadul Wahid. yang bertugas apel pagi kali ini adalah tim MO (Mutawasithoh Organization), dan sebagai pembina apel pagi adalah Ustadz Irfan Herdiansyah.

Apel Pagi 30D

Nasihat Apel Pagi

Ustadz Irfan memberikan nasihat akan pentingnya pemahaman sejarah sebagai bekal untuk menghadapi tantangan di masa depan. Sebagai generasi penerus, para santri Al Binaa harus mampu menjaga dan melanjutkan perjuangan para pendahulu, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam yang kuat.”

Penguatan Nasihat

Dalam kesempatan ini, Ustadz Irfan menyampaikan nasihat yang semakin menguatkan para santri. Beliau mengatakan, “Ke depan adalah hari-hari yang istimewa, penuh ujian. Kalian, sebagai Ash Shabābul Ummah, jangan terlena dengan apa yang ada dalam kehidupan sekarang ini, baik itu kemewahan maupun kekuasaan yang kita saksikan. Ketika kita melihat sejarah Islam, umat Islam pernah melintas dua benua, yakni Asia dan Eropa. Dahulu, umat Islam memiliki tiga kerajaan besar: Bani Umayyah yang berdiri sekitar 90 tahun, Bani Abbasiyah yang berjaya selama 500 tahun, dan Kekhalifahan Turki Usmani yang bertahan hampir selama 6 abad.” (tepatnya dari tahun 1299 hingga 1922)

Apel Pagi 30D

Beliau melanjutkan, “Ada hal menarik dari setiap ‘al-Futūḥāt’ (الفتوحات) atau penaklukan yang terjadi selama kejayaan Islam. Setiap penaklukan wilayah kekuasaan memiliki cara tersendiri dalam menaklukkan benteng-benteng musuh. Sekitar tahun 700 M, lahir sosok Thariq bin Ziyad, penakluk Andalusia, dan pada tahun 1432 M, lahir sosok Muhammad Al-Fatih, penakluk Konstantinopel.”

Apel Pagi 30D

Beliau mengisahkan kepemimpinan Thariq bin Ziyad dalam pertempuran besar, di mana pasukannya yang lebih kecil berhasil mengalahkan pasukan musuh yang jauh lebih besar. Dari kisahnya, terdapat pembelajaran penting yang dapat diambil oleh para santri Al Binaa, beliau menyampaikan bahwa jihad para santri bukanlah dalam bentuk pertempuran fisik, melainkan perjuangan dalam menuntut ilmu.

Santri Al Binaa harus belajar dengan keras dan menghadapi segala tantangan, karena prestasi tercipta dari usaha dan ketekunan, bukan menghindari kesulitan. Maka, bersungguh-sungguhlah dalam belajar, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Dan hal yang utama bersungguh -sungguh dalam belajar adalah mengangkat diri dari kebodohan menuju kefahaman dan terus menanamkan kebaikan, niscaya hasilnya akan kita petik di masa yang akan datang.”

Apel Pagi 30D

Membuka Kegiatan PSAS Ganjil tahun pelajaran 2024/2025

Di akhir nasihatnya, mewakili kepala sekolah beliau membuka secara resmi kegiatan PSAS Ganjil tahun pelajaran 2024/2025, yang akan dilaksanakan pada hari Ahad, 1-11 Desember 2024, dengan mengucap basmalah. Beliau berharap agar pelaksanaan PSAS Ganjil berjalan lancar dan diberikan kemudahan. Selain itu, beliau berpesan untuk menjunjung tinggi kejujuran, membangun kepercayaan diri, serta yakin pada kemampuan diri. Beliau juga mengingatkan agar santri mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan menghindari segala niat tak baik, seperti berbuat curang, atau tindakan serupa. Beliau menutup sesinya dengan salam.

Apel Pagi 30D

Pemberian Apresiasi

Kemudian sesi dilanjutkan dengan pemberian apresiasi kepada perwakilan santri dalam beberapa perlombaan, seperti kategori juara kelompok kelas teraktif kunjungan ke perpustakaan di semester 1, serta kategori kelas terbaik dalam kegiatan Hiwar Shobahi, yang diakhiri dengan pemberian sertifikat dan sesi dokumentasi.

Kesimpulan

Kegiatan apel pagi ini memberikan pesan penting dari Ustadz Irfan tentang kesiapan mental dan spiritual untuk menghadapi tantangan hidup. Beliau mengingatkan para santri untuk tidak terlena dengan kenyamanan duniawi, dan terus menimba ilmu dengan sungguh-sungguh untuk meraih kesuksesan. Semoga pesan beliau tentang kejujuran, persiapan matang, dan menghindari tindakan buruk, bersama dengan penghargaan untuk santri berprestasi, semakin memotivasi mereka untuk terus belajar dan berusaha menjadi yang terbaik. Aamiin.

Apel Pagi 9Nov

Nasihat Imam Asy Syafi’i Bagi Para Pencari Ilmu (Santri Al Binaa)

Apel Pagi 9Nov

Kegiatan rutin Sabtu pagi di SMPIT Al Binaa dimulai dengan Apel Pagi yang diikuti oleh dewan asatidz, staf, karyawan, dan seluruh santri. Apel berlangsung dari pukul 06.50 hingga 07.30 WIB, dipimpin oleh Ustadz Wahono, S.Pd., dengan petugas dari anggota MO (Mutawashithoh Organization).

Acara dimulai dengan nuansa yang hangat, di mana Ustadz Wahono menyapa santri dengan pertanyaan ringan, “Khaifa haluk? How are you?” dan dijawab dengan semangat, “Alhamdulillah bikhoir, I’m good, very well!”

Apel Pagi 9Nov

Setelah sesi interaksi tersebut, Ustadz Wahono melanjutkan dengan menyampaikan nasihat secara bilingual, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris, agar pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh seluruh peserta apel. Salah satu hal penting yang beliau pesankan adalah tentang kiat sukses dalam menuntut ilmu.

Menurut beliau, sukses dalam menuntut ilmu dimulai dengan menyadari tujuan hidup sebagai seorang santri di SMPIT Al Binaa, yaitu untuk menuntut ilmu. Proses belajar yang dijalani bukan hanya sekedar rutinitas, melainkan juga sarana untuk mengangkat kebodohan dalam diri setiap individu, karena pada dasarnya manusia dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui banyak hal. Oleh karena itu, menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Apel Pagi 9Nov

Beliau juga menekankan bahwa menuntut ilmu bukan sekadar untuk meraih nilai ujian, tetapi lebih dari itu, belajar adalah ibadah. Setiap aktivitas yang kita lakukan dengan niat yang baik dapat menjadi ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti yang tercantum dalam salah satu hadits Rasulullah SAW, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar dan mengajarkan (Al-Qur’an).” Dalam hal ini, baik yang belajar maupun yang mengajarkan ilmu, keduanya akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah. Ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu bukan hanya untuk kepentingan pribadi, melainkan juga untuk kemaslahatan umat.

Apel Pagi 9Nov

Selain itu, Ustadz Wahono juga memberikan pengertian yang benar mengenai ujian. Beliau menjelaskan bahwa ujian bukanlah akhir dari proses pembelajaran, melainkan assessment atau evaluasi untuk mengukur sejauh mana pencapaian seorang santri dalam belajar. Ujian seharusnya dipahami sebagai bagian dari proses belajar, bukan sebagai tujuan utama dari belajar itu sendiri. Beliau juga menegaskan bahwa ujian adalah untuk belajar, bukan belajar hanya untuk ujian.

Apel Pagi 9Nov

Enam Poin Penting dari Imam As-Syafi’i

Sebagai penutup, Ustadz Wahono membagikan enam nasihat bijak dari ulama besar, Imam As-Syafi’i, yang merupakan petunjuk penting dalam menuntut ilmu.

Imam As-Syafi’i mengatakan, “أخي لا تنال العلم إلا بستة سألابك أن تفصلها ببيانٍ,” yang artinya, “Wahai saudaraku, kalian tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan enam hal.”

Keenam hal tersebut adalah:

  1. Al-Aql (Kecerdasan) – Pikiran yang cerdas sebagai dasar untuk menerima ilmu, seperti halnya batu yang bisa tergores oleh tetesan air, ilmu pun akan tertanam dalam pikiran seseorang asalkan ada usaha dan keinginan untuk belajar.
  2. Al-Ham (Semangat) – Keinginan yang kuat untuk belajar, tanpa semangat, segala usaha untuk menuntut ilmu akan terasa berat. Semangat adalah bahan bakar utama dalam proses belajar.
  3. Al-Jidd (Kesungguhan) – Ketekunan dan usaha yang serius dalam menuntut ilmu, belajar dengan sungguh-sungguh akan membawa hasil yang memuaskan. Ilmu tidak dapat diraih dengan setengah hati.
  4. Al-Bulugh (Harta yang Cukup) – Kemampuan untuk menyediakan sarana yang mendukung proses belajar, untuk bisa belajar dengan baik, seseorang membutuhkan sarana yang memadai, termasuk biaya pendidikan dan bahan bacaan.
  5. Al-Mu’allim (Bimbingan Guru) – Belajar dengan bimbingan seorang guru yang kompeten. Ilmu memang dapat diperoleh secara otodidak, seperti melalui internet, namun untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh, diperlukan bimbingan dari seorang guru. Dengan demikian, pemahaman kita akan lebih terarah dan terhindar dari keserampangan atau pemahaman yang salah.
  6. Az-Zaman (Waktu yang Cukup) – Proses pembelajaran membutuhkan waktu dan kesabaran, belajar membutuhkan waktu. Sebagaimana Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, demikian juga menuntut ilmu adalah proses panjang yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Apel Pagi 9Nov

Proses dan Kesabaran dalam Menuntut Ilmu

Dalam penjelasan tersebut, Ustadz Wahono menekankan pentingnya proses dalam menuntut ilmu. Beliau memberikan contoh bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, meskipun Allah Maha Kuasa untuk menciptakan semuanya dalam sekejap. Hal ini menjadi pelajaran bagi umat manusia bahwa segala sesuatu, termasuk ilmu, melalui proses yang memerlukan waktu dan kesabaran.

Begitu pula, untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang suatu ilmu, seorang santri harus bersabar dan gigih. Penguasaan ilmu tidak bisa tercapai dalam waktu singkat; ia membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Ilmu bukan hanya sekadar pengetahuan yang kita peroleh, tetapi juga pemahaman yang mendalam yang akan membawa kita pada kesuksesan dalam hidup.

Apel Pagi 9Nov

Kesimpulan

Apel Pagi di SMPIT Al Binaa bukanlah sekadar kegiatan rutin, melainkan juga momen untuk mengingatkan para santri tentang pentingnya menuntut ilmu dengan niat yang tulus dan semangat. Nasihat yang disampaikan oleh Ustadz Wahono diharapkan membantu para santri memahami bahwa ilmu bukan hanya untuk meraih nilai, tetapi merupakan proses panjang yang penuh perjuangan, kesabaran, dan ketekunan.

Dengan mengutip enam poin dari Imam As-Syafi’i, Ustadz Wahono berharap para santri menyadari bahwa menuntut ilmu memerlukan persiapan yang matang, semangat yang tinggi, dan bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman. Dengan begitu, mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan keimanan yang kuat. Aamiin.

Semoga kegiatan Apel Pagi ini terus memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh santri SMPIT Al Binaa dalam menuntut ilmu dan meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Aamiin.