Dirgahayu RI 79

Menjaga Makna Kemerdekaan: Upacara HUT RI ke-79 di Pesantren Al Binaa

Dirgahayu RI 79

Hari Sabtu, 17 Agustus 2024, di Lapangan Al Jasadul Wahid Pesantren Al Binaa menjadi saksi peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Upacara yang digelar di pesantren Al Binaa ini tidak hanya merayakan hari bersejarah kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi juga menampilkan kekompakan dan dedikasi para santri Al Binaa dalam memperingati hari yang penuh makna ini.

Dirgahayu RI 79

Kegiatan Upacara

Upacara berlangsung dengan khidmat, di mana para santri anggota Jamthol (Jam’iyyah Tholabah) yang baru menjadi petugas upacara menunjukkan kesiapan, kekompakan dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas. Dan ananda Ardhan Zeid Prakoso (ketua Jamthol) ditunjuk sebagai pemimpin upacara, memimpin jalannya upacara dengan sigap dan penuh percaya diri. Dan sebagai inspektur upacara adalah Ustadz Agung Wahyu Adhy, Lc., M.Pd. Beliau memberikan nasihat penyemangat di depan seluruh peserta.

Dirgahayu RI 79

Hal Istimewa dan khas dalam pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan adalah adanya keterlibatan pasukan Paskibra, dimana mereka menyuguhkan gerak barisan yang apik dan penuh kekompakan untuk mengibarkan bendera negara hal ini semakin menambah kekhasan dan kekhidmatan dalam pelaksanaan acara. Dan mereka pun sukses menjalankan tugasnya mengibarkan Sang Saka Merah Putih sampai di ujung tiang bendera dengan penuh disiplin serta semangat.

Dirgahayu RI 79

Amanat Inspektur Upacara

Usai proses pengibaran bendera merah putih, Inspektur Upacara, Ustadz Agung Wahyu Adhy, Lc., M.Pd., menyampaikan amanatnya dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, beliau mengingatkan bahwa kemerdekaan yang dirasakan saat ini adalah rahmat dari Allah Azza Wajalla yang diberikan kepada bangsa Indonesia, maka ini dituangkan ke dalam teks undang-undang dasar 1945 (UUD 45), alinea ke-3, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.” Kemerdekaan yang dicapai tentu setelah melalui perjuangan yang luar biasa gigih tanpa henti melawan para penjajah kala itu, meski penuh dengan kepayahan, air mata bahkan darah para syuhada, namun keyakinan akan Rahmat Allah dan terus menyalakan semangat juang untuk merdeka telah mengantarkan bangsa ini pada pintu gerbang kemerdekaan. Beliau juga menegaskan bahwa kemerdekaan yang dirasakan tidak hanya harus disyukuri dengan ucapan lisan ataupun hati, tetapi juga dengan tindakan-tindakan nyata yang bermanfaat dan positif. 

Dirgahayu RI 79

Para santri Al Binaa dapat melakukannya dengan hal yang dapat membangun semangat belajar, membangun kedisiplinan diri, membangun kebiasan-kebiasaan yang baik terutama dalam hal menjaga adab baik terhadap sesama santri maupun terhadap Asatidz juga terhadap yang lainnya di lingkungan Al Binaa, dan berkegiatan yang menumbuhkan semangat kebersamaan ukhwah (persatuan) meski dalam keberagaman sukuataupun latar belakang. Dan para santri Al Bina diharapkan kelak dapat berperan aktif  bahu-membahu membangun peradaban kemajuan yang lebih baik untuk negeri juga ummat.

Dirgahayu RI 79

“Merayakan kemerdekaan juga adalah momen untuk mengingat jasa-jasa para pahlawan bangsa yang telah gugur dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Oleh karena itu, marilah kita mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan yang membawa manfaat yang mendorong semangat kebaikan juga semangat untuk beribadah kepada Allah Azza Wa Jalla. Dan kita harus semangat dalam menjaga persatuan dan kesatuan umat dan bangsa kita seluruhnya,” ujar Agung Wahyu Adhy.

Dirgahayu RI 79

Beliau juga menambahkan bahwa pentingnya membangun peradaban dan kemajuan umat serta bangsa. “Dengan semangat yang kita miliki hari ini, marilah kita berkontribusi dalam membangun peradaban dan kemajuan bangsa. Semangat persatuan dan kesatuan harus selalu kita jaga untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia,” tegasnya.

Dirgahayu RI 79

Penutup

Upacara Peringatan Kemerdekaan RI yang ke-79 di Pesantren Al Binaa ini tidak hanya merupakan bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga merupakan wujud nyata dari semangat juang dan kebersamaan yang terus dijaga dan dipupuk baik di kalangan santri, para asatidz juga semua komponen yang ada di dalamnya. Semoga semangat ini terus menyala di Pesantren Al Binaa dan membawa kebaikan serta kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia. Aamiin

Lesson Study

Insight Penting dari Lesson Study di SMP Islam Terpadu Al Binaa

Secara umum Lesson Study adalah salah satu upaya pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran.

Adapun tujuan utama Lesson Study diantaranya adalah:

1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana peserta didik belajar dan guru mengajar;

2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran dan;

3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif.

Lesson Study

SMP Islam Terpadu Al Binaa di awal semester tahun  ajaran baru ini mengadakan kegiatan Lesson Study yang melibatkan beberapa Asatidz dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bagi para santri. Dalam kegiatan ini melibatkan enam Asatidz, 5 Asatidz sebagai observer dan 1 Ustadz sebagai Guru model, adapun yang ditunjuk sebagai observer, yaitu Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M. Ustadz Wahono, S.Pd. Ustadz Yunus,S.Pd., M.Pd. Ustadz Zuhdi Muslim, S.Pd., dan Ustadz Deden Anugrah H, M. Pfis., yang rata-rata merupakan guru pengampu bidang studi bahasa Inggris, dan Ustadz Farhan Yazid, S.Pd. yang juga pengampu bidang studi yang sama ditunjuk sebagai guru model dalam pengajaran bahasa Inggris di kelas.

Proses Lesson Study

Lesson Study dimulai dengan tahap Plan, dalam tahap ini ke-enam Asatidz  melakukan proses perencanaan pembelajaran secara matang baik instrumen berikut metode pembelajaran  yang akan diterapkan maupun sub mata pelajaran yang akan disampaikan oleh guru model dalam pembelajaran di kelas. Perencanaan pembelajaran yang terprogram ini diharapkan mempunyai daya terap yang tinggi sehingga target pembelajaran dapat tercapai dan maksimal. Langkah selanjutnya adalah tahap Do, di mana Ust. Farhan Yazid, S.Pd. sebagai guru model mengajar di depan kelas, sementara para observer mengamati proses pembelajaran secara mendetail. Setelah sesi pengajaran selesai, kegiatan berlanjut ke tahap See, yang mana para observer menyampaikan hasil pengamatan mereka.

Lesson Study

Temuan dari Para Observer

Dalam tahap See atau sesi penyampaian hasil pengamatan, para observer menyampaikan beberapa temuan dan tanggapan yang mencerminkan dinamika pembelajaran di kelas. Berikut adalah poin penyampaian hasil pengamatan para observer:

  1. Ustadz Wahono, S.Pd.:

   Sebagai moderator sekaligus observer, Ustadz Wahono memberikan ulasan yang analitis. Beliau menyoroti perlunya perbaikan dalam jumlah lembar tugas/observasi. Menurutnya, lembar tugas yang terbatas menyebabkan proses penyelesaian tugas, baik individu maupun kelompok, menjadi kurang efektif. Dengan menambahkan jumlah lembar tugas, diharapkan tugas kelompok santri dapat terselesaikan lebih cepat. Namun, secara keseluruhan, Ustadz Wahono menilai penyampaian materi oleh Ust. Farhan Yazid sangat baik. 

  1. Ustadz Zuhdi Muslim, S.Pd :

   Menurut hasil pengamatan beliau, Ustadz Zuhdi menyampaikan bahwa santri cenderung belajar dengan metode klasikal, yang berfokus pada pendekatan teacher-centered. Ini berarti pembelajaran masih didominasi oleh peran guru, sementara keterlibatan aktif santri dalam proses belajar mengajar masih terbatas. namun secara keseluruhan beliau sangat memuji penyampaian dalam pengajarannya.

  1. Ustadz Yunus:

   Poin utama dari tanggapan yang disampaikan Ustadz Yunus adalah bahwa meskipun santri terkadang tampak mengantuk, mereka menunjukkan semangat tinggi ketika terlibat dalam tugas kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kelompok dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi santri.

  1. Ustadz Deden:

   Senada dengan poin penyampaian sebelumnya Ustadz Deden juga mencatat bahwa ada kekurangan dalam jumlah lembar tugas, yang mengakibatkan waktu santri tersita untuk menyelesaikan tugas. Ia juga menyarankan agar penggunaan waktu dalam sesi belajar dioptimalkan agar santri tidak merasa terburu-buru.

Lesson Study
  1. Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M. :

   Ustadz Dr. Sulaeman memberikan hasil pengamatan yang sangat detail dan komprehensif, secara garis besar beliau menyampaikan mengenai pentingnya strategi pengajaran yang lebih bervariasi. Beliau menyarankan agar metode pengajaran tidak hanya bergantung pada satu pendekatan, tetapi juga melibatkan teknik yang dapat menstimulasi keaktifan santri secara lebih menyeluruh.

Lesson Study

Sebagai kesimpulan,

Kegiatan Lesson Study di SMP Islam Terpadu Al Binaa ini telah memberikan wawasan berharga bagi semua asatidz yang terlibat baik bagi asatidz sebagai observer terlelebih bagi guru model yang mendapat banyak insight yang sangat positif dari para observer khususnya terkait praktik dalam proses pembelajaran di kelas. Para observer memberikan umpan balik yang konstruktif, menyoroti beberapa area untuk perbaikan, baik terkait dengan penggunaan instrumen fisik pembelajaran berupa lembar tugas ataupun lainnya maupun terkait metode pendekatan pengajaran. Semua masukan yang disampaikan para observer ditambah nilai plus dari guru model dalam pengajaran diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan penerapan metode pengajaran yang lebih efektif, sehingga proses belajar mengajar di SMP Islam Terpadu Al Binaa dapat semakin optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi para santrinya. Aamiin

Apel Pagi

Apel Pagi SMP Islam Terpadu Al Binaa: Nasihat dan Pembelajaran dari Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M.

Apel Pagi

Hari ini Sabtu pagi 10 Agustus 2024/ 5 Shafar 1446 H, apel pagi SMP Islam Terpadu Al Binaa berlangsung dengan suasana yang istimewa. Sebagaimana biasa bertempat di lapangan Al Jasadul Wahid dan kali ini petugas apel pagi adalah santri kelas 9C, mereka dengan penuh semangat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai pembina apel hari ini adalah Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M., yang baru saja kembali dari kunjungan tugas di Pesantren Qudwatunaa Bengkulu Selatan dua pekan lalu. Kehadirannya sangat dinantikan, terutama karena beliau akan memberikan sesi amanah yang penuh makna.

Apel Pagi
Dalam sesi apel pagi kali ini, Ustadz Dr. Sulaeman menyampaikan nasihat penting tentang tiga pilar standar pencapaian pembelajaran di lembaga pendidikan, yaitu aspek Kognisi, Afeksi, dan Psikomotorik. Beliau menjelaskan ketiga aspek tersebut dengan jelas dan gamblang, beliau menyoroti akan aspek kognisi yang menurut beliau dalam pelaksanaan di lapangan lebih dominan dari pada dua aspek yang lain, beliau pun memberikan beberapa contoh diantaranya ketika proses seleksi santri baru Al Binaa harus melalui proses tes akademik dan syarat kenaikan kelas harus memenuhi standar KKM yang ditentukan, bahkan persyaratan untuk menempuh pendidikan S1, S2 dan seterusnya juga dilihat dari pencapaian akademiknya sedangkan aspek afeksi dan psikomotorik masih sangat jarang ditemukan sebagai persyaratan yang utama dalam hal-hal tersebut termasuk dalam hal lainnya. Dan berikut penjelasan ketiga aspek tersebut diterapkan dalam konteks pendidikan di SMP Islam Terpadu Al Binaa.
 
  1. Aspek Kognisi

kognisi secara sederhana berarti kemampuan otak untuk mengembangkan kemampuan rasional, kemampuan ini mencakup aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian (penghargaan dan evaluasi),. Dengan kata lain semua aktivitas yang melibatkan kemampuan berfikir para santri Al Binaa. Maka aspek kognisi juga sangat erat kaitannya dengan pencapaian akademik yakni pengetahuan dan pemahaman yang dicapai para santri. Hal ini senada dengan penjelasan yang disampaikan oleh Ustadz Sulaeman bahwa kognisi berhubungan dengan kemampuan intelektual, seperti kemampuan berpikir, menganalisis, dan memecahkan masalah. Beliau memberikan contoh konkret dalam keseharian santri Al Binaa, seperti bagaimana mereka mampu memahami materi pelajaran, menganalisis soal ujian, dan mencari solusi dalam tugas-tugas yang diberikan.

  1. Aspek Afeksi

Afeksi adalah sebuah istilah psikologis yang digunakan untuk menjabarkan tentang suatu perasaan. Dalam penjelasan lain afeksi merupakan kebutuhan manusia untuk mendapatkan respons yang baik atau perlakuan hangat dari orang lain dalam bentuk kasih sayang dengan prinsip dasar perasaan untuk dicintai dengan unsur memberi dan menerima.

Aspek afektif juga disebutkan sebagai tujuan pembelajaran yang berkenaan dengan penghayatan dalam jiwa terhadap nilai-nilai kebenaran yang diterimanya dan tercermin dalam perilaku dan perasaan serta keminatannya. Aspek afektif merupakan aspek yang berhubungan dengan sikap mental, perasaan dan kesadaran santri, senada dengan yang disampaikan Ustadz Dr. Sulaeman bahwa aspek afeksi berhubungan dengan sikap dan adab atau akhlak santri Al Binaa khususnya dalam hal bersosial baik terhadap para asatidz, terhadap para staf ataupun karyawan termasuk juga terhadap sesama santri. Ustadz Dr. Sulaeman menegaskan pentingnya menjaga sikap adab dan akhlak ini bagi sorang santri Al Binaa terlebih selama berada dalam lingkungan pesantren Al Binaa sehingga dapat mencapai standar pembelajaran. Dan di SMP Islam Terpadu Al Binaa, aspek afeksi ini diintegrasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan program pembinaan karakter yang mendorong para santri untuk memiliki sikap yang baik, dapat bekerja sama, dan dapat menunjukkan kepedulian terhadap sesama.

Apel Pagi
  1. Aspek Psikomotorik

Aspek psikomotorik adalah aspek yang melibatkan keterampilan fisik dan motorik yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang mana kempuan (skill) ini dimiliki setelah seseorang melalui proses belajar tertentu, maka hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) juga hasil belajar afektif (yang tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). 

Ustadz Dr. Sulaeman dalam hal ini memberikan contoh kegiatan seperti olahraga dan prakarya, para santri tidak hanya belajar tentang teknik dan keterampilan tetapi juga bagaimana mengembangkan koordinasi dan kreativitas mereka. Di SMP Islam Terpadu Al Binaa, aspek ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan praktis seperti seni kaligrafi, olahraga, dan workshop yang mendorong santri untuk mempraktikkan keterampilan mereka secara langsung.

Apel Pagi

Ustadz Dr. Sulaeman menutup sesi amanahnya dengan memberikan semanagat kepada siswa untuk terus mengembangkan ketiga aspek tersebut selama proses belajar mereka. Beliau mengingatkan bahwa pencapaian pendidikan di pesantren Al Binaa sangat memerlukan keseimbangan antara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan memahami dan menerapkan ketiga pilar ini, para santri SMP Islam Terpadu Al Binaa diharapkan dapat mencapai prestasi yang terbaiknya secara optimal baik secara akademik maupun dalam pengembangan dan pengamalan akhlak dan adabnya dalam keseharian.

Apel Pagi

Setelah pelaksanaan apel pagi, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan secara simbolik kepada santri peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang telah meraih juara ke-3 tingkat provinsi. Prestasi ini sangat membanggakan karena para santri ini akan mewakili sekolah dalam kompetisi tingkat nasional yang akan diadakan di Pare-Pare, Sulawesi pada bulan September tahun ini. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi mereka untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Pesantren Al Binaa terkhusus SMP Islam Terpadu Al Binaa.

Acara ditutup dengan penampilan yel-yel yang enerjik dari santri kelas 9 dan kelas 8. Penampilan ini tidak hanya menambah semangat dan kebersamaan, tetapi juga menunjukkan kekompakan dan kreativitas siswa dalam mendukung atmosfer positif di pesantren. Suasana ceria dan penuh energi ini mengakhiri kegiatan apel pagi dengan sangat meriah, meninggalkan kesan yang mendalam bagi seluruh peserta.

Hiwar Shobahi

Tadribul Hiwar : Langkah Mengasah Percakapan Bahasa Arab Asatidz Al Binaa

Hiwar Shobahi

Komitmen untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab khususnya bagi para guru dan staf SMP Islam Terpadu Al Binaa terus dilakukan. Salah satu upaya nyata dalam hal ini adalah kegiatan Tadribul Hiwar (Percakapan Bahasa Arab) yang rutin dilaksanakan setiap Selasa pagi. selain untuk mengasah dan memperdalam kemampuan percakapan bahasa Arab bagi peserta, kegiatan ini juga dapat menstimulasi semangat dalam beraktifitas di pagi hari. 

Hari Selasa pagi ini, 6 Agustus 2024, adalah pertemuan yang kedua. Dan seperti biasa kegiatan Tadribul Hiwar diadakan di meeting room dimulai pukul 07.00 hingga 07.30 WIB. Kegiatan khusus ini selalu dinanti dengan antusias oleh para guru dan staf SMPIT Al Binaa dan pertemuan pada Selasa pagi ini dipandu oleh Ust. Maulana, S.Pd.I., M.Pd.

Hiwar Shobahi

Ust. Maulana menerapkan metode pembelajaran yang khas. Fokus utama yang beliau terapkan adalah pada pembiasaan kosa kata melalui pengenalan benda-benda konkret diikuti pemaknaannya dalam Bahasa Arab. Selama sesi, Ust. Maulana menunjukkan berbagai benda dan gambar kepada peserta dan memberikan penjelasan serta makna benda tersebut dalam bahasa Arab. Metode ini tentu bertujuan untuk mempermudah para peserta dalam memahami dan mengingat kosakata baru dengan cara yang praktis dan kontekstual.

Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan berbicara bahasa Arab para peserta. Dengan melihat dan mempraktikkan langsung kosa kata dalam konteks nyata, peserta dapat lebih mudah mengingat dan menggunakan kata-kata tersebut dalam percakapan sehari-hari.

Hiwar Shobahi

Kegiatan Tadribul Hiwar ini menjadi salah satu sarana penting dalam memperkaya kemampuan bahasa Arab para guru dan staf di Pesantren Al Binaa. Harapannya, melalui sesi percakapan yang rutin ini, ke depan para peserta dapat lebih percaya diri dan mahir dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Arab, baik dalam konteks pembelajaran maupun dalam interaksi sehari-hari di pesantren Al Binaa.

Dengan semangat dan metode pembelajaran yang inovatif, Pesantren Al Binaa mendukung penuh program pembelajaran Tadribul Hiwar ini, dan diharapkan para asatidz dan staff  memperoleh metode pembelajaran yang berkualitas sehingga bermanfaat bagi seluruh civitas akademika pesantren. Dan kehadian kegiatan Tadribul Hiwar ini diharapkan juga dapat dirasakan manfaatnya secara langsung yakni adanya peningkatkan kemampuan berbahasa Arab secara bertahap bagi para Asatidz Al Binaa.

Hiwar Shobahi

Kegiatan Tadribul Hiwar di Pesantren Al Binaa tidak hanya sekedar meningkatkan keterampilan bahasa Arab, tetapi juga membangun atmosfer pembelajaran yang dinamis dan kolaboratif. Dengan melibatkan semua peserta dalam sesi percakapan yang terstruktur, Ust. Maulana memberikan kesempatan yang sama untuk berlatih (mempraktikan) dan bertanya. Hal ini tidak hanya memperkuat kemampuan bahasa, tetapi juga mempererat hubungan antar anggota peserta.

Metode pembelajaran Ust. Maulana yang berfokus pada pengenalan kosa kata melalui objek nyata, membawa dimensi baru dalam proses belajar. Dengan menunjuk benda-benda yang ada di sekitar secara langsung dengan diikuti kosakata dalam bahasa Arabnya, secara tidak langsung peserta tidak hanya diajak menghafal kosakata tetapi juga diajak memahami konteks penggunaan kalimatnya. Ini adalah langkah penting menuju penguasaan bahasa secara bertahap dan aplikatif. Dengan terus melaksanakan Tadribul Hiwar setiap pekannya, pesantren Al Binaa berharap dapat terus memfasilitasi pengembangan keterampilan bahasa Arab yang berkelanjutan dan efektif bagi seluruh guru dan staf SMP Islam Terpadu Al Binaa. Aamiin

GALURA

GALURA: Membuka Jendela Pengetahuan dengan Biografi Imam Syafi’i

     
GALURA

Pada hari Senin pagi, 5 Agustus 2024, di tengah suasana istirahat pertama, para santri SMP IT Al Binaa berkumpul di teras taman baca Kampus A untuk mengikuti kegiatan rutin GALURA (Gerakan Literasi Untuk Al Binaa). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengembangkan minat baca dan literasi di kalangan santri.

Sebagai pengisi materi pada kegiatan GALURA pekan ini adalah Ust. Yosep Faizal Ramdany, Lc. Beliau adalah guru pengampu bidang studi Bahasa Arab untuk jenjang SMP, Dan sesi kali ini, beliau membedah buku berjudul “Biografi Imam Syafi’i,” sebuah karya yang mendalami kehidupan salah satu ulama besar dalam sejarah Islam.

GALURA

Ust. Yosep memulai materinya dengan menjelaskan latar belakang dan konteks sejarah di mana Imam Syafi’i menjalani proses kehidupannya. Salah satu fokus utama dari pembahasan ini adalah perjalanan panjang Imam Syafi’i dalam menuntut ilmu. Beliau menceritakan bahwa Imam Syafi’i lahir di Gaza pada tahun 150 H dan sejak dini di usia kecilnya sudah menunjukkan kecerdasan dan semangat belajar yang luar biasa. Ketika masih muda, Imam Syafi’i sudah mulai mendalami ilmu hadits dan fiqih di kampung halamannya bahkan sebelumnya pada usia 7 tahun, ia sudah hafal Al Qur’an, dan hafal kitab Al – Muwatha karya Imam Malik pada usia 10 tahun. Meski demikian luar biasa kemampuan hafalannya, ternyata beliau pernah mengadu kepada gurunya Imam Waki’ tentang jeleknya hafalannya, Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata:

شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي

“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.” (I’anatuth Tholibin, 2: 190).

Ust. Yosep kembali melanjutkan, pada usia 13 tahun, Imam Syafi’i pindah ke Madinah untuk melanjutkan pendidikannya ia bertemu dengan para sahabat dan murid-murid Imam Malik, ia juga berinteraksi dengan berbagai ulama besar dan menyerap banyak pengetahuan baru di bawah bimbingan guru-guru terkemuka pada masa itu, seperti Imam Malik. Di Madinah, Imam Syafi’i juga menyerap ilmu dari berbagai sumber dan berusaha keras untuk memperdalam pengetahuannya juga memperluas cakrawala keilmuannya. Pengalamannya di Madinah memberikan fondasi yang kuat dalam ilmu fiqh dan hadits, yang kelak menjadi pijakan bagi pemikiran hukum Islamnya. dan tidak berhenti di situ ternyata perjalanan intelektualnya Ia lanjutkan ke Negeri Piramid (Mesir).

GALURA

Di Mesir, Imam Syafi’i menghadapi tantangan-tantangan baru dalam pengajaran dakwah dan penerapan ilmunya. Di sana ia mulai menyusun dan mengajarkan pemikirannya hingga pada akhirnya pemikiran Imam Syafi’i mendapatkan pengakuan luas dan terus berpengaruh hingga kemudian dikenal sebagai Imam Mazhab Syafi’i hingga akhir hayatnya pada tahun 204 H.

GALURA

Salah satu sesi yang menarik dalam kegiatan GALURA kali ini adalah penambahan sesi tanya jawab yang baru diperkenalkan. Para santri tampak antusias mengikuti sesi ini, dengan berbagai pertanyaan yang menggali lebih dalam tentang materi yang telah disampaikan. Untuk memotivasi partisipasi aktif, GALURA memberikan hadiah berupa buku zikir pagi dan petang bagi santri yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan santri, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih memahami dan mengapresiasi materi yang disampaikan.

Dengan kegiatan GALURA ini, diharapkan para santri tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tetapi juga termotivasi untuk terus mengeksplorasi dan mendalami literasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen SMP IT Al Binaa untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan penuh semangat.

GALURA

Sebagai penutup, GALURA kali ini memberikan kesan mendalam bagi semua peserta. Melalui sesi ini, para santri diharapkan semakin mengenal tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam dan mengaplikasikan nilai-nilai yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini merupakan contoh nyata dari upaya berkelanjutan dalam membangun budaya literasi yang kuat di kalangan generasi muda. Semangat terus para santri Al Binaa, terus menggali literasi bersama program GALURA semoga setiap pengetahuan yang diperoleh semakin menambah dan memperluas pemahaman serta dapat memberi manfaat dalam kehidupan di masa depan, Aamiin.

Silaturahmi & Sosialisasi

Forum Silaturahmi Wali Santri kelas VII & Sosialisasi Program Sekolah SMP Islam Terpadu Al Binaa

Silaturahmi & Sosialisasi

Hari Ahad, 4 Agustus 2024, SMP Islam Terpadu Al Binaa mengadakan forum silaturahmi & sosialisasi program sekolah bagi wali santri kelas 7 di gedung Mustaqbal. Acara ini menjadi momen penting bagi para orang tua ataupun wali santri untuk lebih memahami program-program yang akan dijalankan selama tahun ajaran ini, serta dapat berinteraksi langsung dengan para penanggungjawab dari masing-masing program. Acara ini dipandu oleh santri kelas 7, yakni ananda Arsyafa Munawwar Haras dan ananda Khasafa Zidni Nubaid yang memberikan sambutan hangat dan memperkenalkan rangkaian acara.

Silaturahmi & Sosialisasi

Acara dimulai dengan sambutan dari ananda Arsyafa dan Khasafa, yang dengan antusias menyambut para orang tua dan wali santri kelas VII. Keduanya memperkenalkan acara dan mengarahkan peserta menuju sesi pertama. Adapun rangkaian sesinya adalah sebagai berikut:

Penyampaian sambutan dari Kepala Sekolah SMP Islam Terpadu Al Binaa.

Dalam sesi penyampaian sambutan ini disampaikan oleh Plt. Ust. Yudi Firmasyah, S.Pd. Beliau membacakan penyampaian tertulis sambutan dari Kepala Sekolah SMP Islam terpadu yakni Ust. DR. Sulaeman S.Pd., M.M. mengenai berbagai program yang dirancang untuk menunjang proses pembelajaran santri tahun ajaran 2024-2025 terkhusus bagi santri kelas VII Al Binaa, dalam sambutan tertulisnya beliau juga menyampaikan ajakan kepada orang tua ataupun wali santri kelas VII untuk bekerja sama secara baik, proaktif dan intensif dengan pihak pesantren (SMP IT Al Binaa) demi pencapaian terbaik sesuai harapan dari program yang dicanangkan SMP IT Al Binaa bagi para santrinya. Dan ditutup dengan ucapan terima kasih serta salam.

Pemaparan Program SMP Islam Terpadu Al Binaa.

Sesi Pemaparan program yang pertama disampaikan oleh Ustadz Yudi Firmansyah, S.Pd. Yang merupakan pemaparan mengenai program-program unggulan SMP Islam Terpadu Al Binaa. Sebagai perwakilan sekolah beliau menjelaskan berbagai aspek penting dari kurikulum yang diterapkan, termasuk pendekatan pembelajaran berbasis proyek, integrasi teknologi dalam proses belajar, dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dirancang untuk mendukung perkembangan akademis dan kepribadian santri terkhusus bagi santri kelas VII Al Binaa.

Pemaparan Program Pengasuhan

Selanjutnya, sesi pemaparan program pengasuhan disampaikan oleh Ust. Haryanto, M.Pd. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan kondusif bagi para santri kelas VII selama mereka tinggal di asrama. Pihak asrama menjelaskan tentang berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kedisiplinan, kebersamaan, dan tanggung jawab para santri. Para orang tua juga diperkenalkan pada rutinitas harian di asrama, juga disampaikan sistem bimbingan yang diterapkan, serta kegiatan pengembangan diri yang diikuti para santri kelas VII.

Silaturahmi & Sosialisasi

Pemaparan Program Al Qur’an (Departemen Khoirukum)

Program terakhir yang dipaparkan adalah program Al Qur’an yang ditangani oleh Departemen Khoirukum. Pemaparan disampaikan oleh Ust. Nurrohmat, beliau memaparkan berbagai hal meliputi kurikulum tahfidz, pengajaran tajwid, serta kegiatan-kegiatan keagamaan lain yang bertujuan untuk mendukung pencapaian yang diharapkan juga untuk mendalami ajaran Al Qur’an secara mendalam. Departemen Khoirukum menjelaskan metode yang digunakan dalam pencapaian hafalan Al Qur’an berikut strategi strategi yang diterapkan untuk menunjang pencapaian yang dicanangkan serta memberikan slide secara lengkap akan data pencapaian  yang telah terlaksana pada tahun sebelumnya juga pencapaian yang diharapkan untuk tahun ini bagi santri kelas VII.

Silaturahmi & Sosialisasi

 

Setelah sesi pemaparan selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. 

Silaturahmi & Sosialisasi

Para orang tua atau wali santri kelas VII diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada para asatidz pengampu dari masing-masing program. Sesi ini sangat interaktif, dengan banyak pertanyaan yang diajukan mengenai implementasi program, solusi atas kendala bahasa pengantar dalam pembelajaran, dukungan yang dapat diberikan orang tua, usulan dari orang tua santri juga berbagai hal terkait teknis atau cara-cara memantau perkembangan santri yang memasuki masa pubertas secara efektif.

Silaturahmi & Sosialisasi

Setelah selesai sesi tanya jawab, acara diakhiri dengan penutupan yang disampaikan oleh Arsyalfa dan Khasafa Zidni. Mereka mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan berpartisipasi dalam forum ini. Para orang tua juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi secara informal dengan para penanggungjawab program untuk membahas lebih lanjut mengenai anak-anak mereka.

 

Forum silaturahmi ini tidak hanya mempererat hubungan antara sekolah pesantren dan orang tua, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai program yang dipaparkan SMP Islam Terpadu Al Binaa. Dengan adanya acara ini, diharapkan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua/wali santri dapat terus terjalin demi keberhasilan pendidikan para santri Al Binaa.

Apel Pagi

Kunci Meraih Sukses Santri Al Binaa Di Masa Depan ; Oleh Ustadz Indra Gunawan, S.Pd.

Apel Pagi

Sebagaimana biasa sebelum mengawali kegiatan belajar mengajar (KBM) pekanan di lingkungan SMP IT AL BINAA, dilakukan Apel Pagi. selain untuk memberikan inside baru di pagi hari bagi para santri SMP Islam Terpadu Al Binaa juga untuk memberikan energi semangat untuk memulai aktifitas hariannya bagi para santri juga bagi Asatidz Al Binaa.

Apel pagi di lapangan Al Jasadul Wahid kali ini terasa begitu menggelora ketika Ust. Indra Gunawan, S.Pd. memberikan nasihatnya yang begitu inspiratif dan penuh bersemangat. Dalam sesi tersebut beliau memberi pokok nasihatnya dengan tema “Faktor Utama Kunci Mencapai Kesuksesan”.

Apel Pagi

Membuka nasihatnya, Ust. Indra Gunawan mengangkat sosok BJ Habibie, yang dikenal sebagai Mr. Crack karena kontribusinya dalam teknologi penerbangan Indonesia. Beliau menjelaskan bagaimana Bacharudin Jusuf Habibie, yang dikenal dengan tingkat IQ yang sangat tinggi, telah memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi kemajuan teknologi bangsa. Habibie tidak hanya dikenal sebagai ilmuwan, tetapi juga sebagai pemimpin yang visioner.

Kemudian, beliau juga mengungkapkan sosok Albert Einstein yang juga dikenal sebagai seorang jenius yang memiliki IQ tinggi, seorang ilmuwan yang teori-teorinya telah merevolusi pemahaman kita tentang alam semesta dan memajukan teknologi. Einstein dikenal dengan kontribusinya yang monumental dalam fisika, serta dampaknya terhadap berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Apel Pagi

Ust. Indra Gunawan mengatakan bahwa “IQ memang sangatlah penting, namun IQ bukanlah satu-satunya penentu bagi seseorang untuk meraih kesuksesan, beliau melanjutkan bahwa dalam penelitian sebuah surfey yang dilakukan oleh orang Amerika bernama Thomas Stanley mengenai faktor kesuksesan dari 700 milyader di Amerika, mengungkapkan bahwa ada 100 poin faktor yang menyebabkan jalan kesuksesan mereka dan ternyata faktor IQ menempati urutan yang ke 21 dari 100 poin faktor kesuksesan yang ada, dan faktor tingkat pertama seseorang meraih kesuksesan adalah kejujuran, dengan memiliki kejujuran maka seseorang mudah mendapat kepercayaan, dengan mudah peroleh kepercayaan maka mudah untuk meraih kesuksesan demi kesuksesan berikutnya hingga mencapai kesuksesan terbaiknya. Dan yang berikutnya adalah kedisiplinan, dengan disiplin maka pola kesuksesan juga akan mudah diraihnya, lalu ke 3 adalah kecakapan berkomunikasi, bagaimana seseorang mampu dengan cakap mengkomunikasikan sesuatu terhadap seseorang mampu membahasakan gerak tubuhnya (body language) sehingga meyakinkan dan seterusnya…”. Diambil dari sebuah sumber 10 poin pertama dari faktor kesuksesan tersebut secara urut mencakup :

  1. Kejujuran (Being honest with all People)
  2. Disiplin keras (Being well-disciplined)
  3. Mudah bergaul (Getting along with People)
  4. Dukungan pendamping (Having a supportive spouse)
  5. Kerja keras (Working harder than most people)
  6. Kecintaan pada yang di kerjakan (Loving my career/business)
  7. Kepemimpinan (Having strong Leadership qualities)
  8. Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/Personality)
  9. Hidup teratur (Being very well-Organized)
  10. Kemampuan menjual Ide (Having an ability to sell my Ideas/Products).

Hingga poin level ke 100.

Apel Pagi

SQ, EQ, dan AQ: Kecerdasan Baru di Era Modern (Tahun 2000)

Beliau juga menyinggung tentang SQ (Spiritual Quotient) dan EQ (Emotional Quotient), dua bentuk kecerdasan yang dianggap penting selain IQ (Intelligence Quotient). SQ mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola nilai-nilai spiritual, sementara EQ berkaitan dengan kemampuan untuk mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif.

Lebih lanjut, Ust. Indra Gunawan memperkenalkan konsep AQ (Adversity Quotient) yang dikemukakan oleh Paul G. Stoltz pada tahun 2000. AQ mengukur kemampuan seseorang dalam menghadapi dan mengatasi tantangan atau kesulitan dalam hidup. Konsep ini sangat relevan dengan konteks santri Al Binaa dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di pesantren Al Binna.

Apel Pagi

Masih dalam nasihatnya Ust. Indra Gunawan sangat menegaskan bahwa Pesantren Al Binaa bukanlah sebagaimana hutan rimba, Pesantren Al Binaa tidak mengenal raja rimba sehingga di dalamnya yang kuat mengalahkan yang lemah, melainkan Al Binaa adalah sebuah wadah Pendidikan pesantren yang memiliki aturan dan tata tertib yang harus dan wajib dipatuhi juga diikuti  oleh semua penghuninya terutama oleh para santri Al Binaa.

Dalam penutup nasihatnya, Ust. Indra Gunawan juga menggambarkan tiga tipe manusia berdasarkan cara mereka menghadapi hidup yaitu Quitters (berhenti mendaki), Campers (pendaki), dan Climbers (pendaki sejati). 

  •  Quitter (orang
    yang berhenti mendaki) memilih jalan hidup yang datar-datar dan mengambil yang
    lebih mudah saja, mudah menyerah bahkan menghindari tantangan.
  • Campers
    adalah mereka yang merasa puas dengan pencapaian saat ini dan berhenti
    berusaha untuk berkembang lebih jauh.
  • Climbers
    adalah mereka yang selalu berusaha untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi
    dan tidak pernah puas dengan pencapaian yang ada.
Apel Pagi

Beliau menegaskan harapannya agar para santri Al Binaa menjadi sosok Climbers-Climbers sejati. Ust. Indra Gunawan menginginkan para santri untuk terus menghadapi tantangan, naik setahap demi setahap, sehingga menemukan solusi – solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya dan kelak dapat menjadi problem solver bagi masyarakat. Dalam pandangannya, sikap inilah yang akan membentuk karakter yang kuat terhadap diri santri dan dapat memberikan kontribusi besar dalam kehidupan masyarakat.

Apel Pagi

Dengan penuh semangat, Ust. Indra Gunawan mengakhiri nasihatnya dengan dorongan kepada semua peserta apel pagi untuk terus berjuang, berkembang, dan menjadi pribadi yang tangguh serta berkontribusi positif dalam kehidupan mereka. Kegiatan Apel Pagi di lapangan Al Jasadul Wahid menjadi momentum penting untuk memotivasi dan menginspirasi semua peserta yang hadir, menjadikan setiap individu lebih siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan. Aamiin.

ARABIC ENGLISH CORNER

Optimalisasi Pengajaran Bahasa Inggris: Program Peningkatan untuk Guru & Staf SMP Islam Terpadu Al Binaa

Seperti biasa hari Kamis pagi, dari pukul 07.00 hingga 07.30 WIB, para guru dan staf SMP Islam Terpadu Al Binaa berkumpul di tempat meeting room untuk mengikuti sesi English Conversation for Teachers dalam rangka meningkatkan keterampilan bahasa Inggris para asatidz dan staf Al Binaa. Pertemuan ini menjadi momen yang sangat dinantikan bagi para pendidik, karena selain memberikan pelatihan bahasa Inggris yang bermanfaat, suasana ceria dan penuh semangat juga turut menyemarakkan kegiatan ini.

ARABIC ENGLISH CORNER

Pada pertemuan yang kedua ini, Mr. Farhan Yazid, S. Pd. sebagai Supervisornya. Dengan gaya pembawaan yang penuh senyum dan canda, beliau mampu menciptakan suasana yang sangat menyenangkan dan membuat peserta merasa lebih santai. Keberadaan Mr. Farhan tidak hanya sekedar memberikan materi, tetapi juga menambah kehangatan dan keceriaan dalam setiap sesi.

Metode yang diterapkan oleh Mr. Farhan memang berbeda. Beliau memanfaatkan pendekatan yang lebih komunikatif dan interaktif, menjadikan setiap sesi tidak hanya informatif tetapi juga menghibur. Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara runut, beliau menjelaskan berbagai konsep dan aturan dalam bahasa Inggris dengan cara yang mudah dipahami. Hal ini memudahkan para guru peserta untuk mengerti materi yang disampaikan tanpa merasa kewalahan.

ARABIC ENGLISH CORNER

Namun, Mr. Farhan tidak hanya berhenti pada penjelasan teoritis saja. Setiap penjelasan dalam bahasa Indonesia disertai dengan contoh penggunaan dalam bahasa Inggris, yang memungkinkan peserta untuk langsung melihat penerapan praktis dari materi yang dipelajari. Pendekatan ini membantu para guru untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengaplikasikannya dalam konteks yang nyata.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembelajaran bahasa Inggris, tetapi juga pada pembentukan komunitas yang solid di antara para pendidik di SMP Islam Terpadu Al Binaa. Suasana yang cair dan hangat juga membuat setiap pertemuan menjadi momen yang dinantikan. Para peserta merasa lebih termotivasi dan terinspirasi untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka.

ARABIC ENGLISH CORNER

Dengan merutinkan hadir di kegiatan English Conversation for Teachers ini, diharapkan para pendidik dan staf di SMP Islam Terpadu Al Binaa dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka, juga dapat menerapkan keterampilan ini dalam proses belajar mengajar di ruang kelas.

Melalui pendekatannya yang khas dan menyenangkan, Mr. Farhan Yazid, S. Pd. berhasil membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif sekaligus menyenangkan.

Kita tunggu pertemuan-pertemuan berikutnya yang tentunya akan terus menghadirkan pengalaman belajar yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga penuh dengan keceriaan. Selamat berlatih para asatidz dan para staf SMP Islam Terpadu Al Binaa dan terus semangat dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris!. Insya Allah, See you next time.

Hiwar Shobahi

Pengenalan Kegiatan Hiwar Shobahi Bagi Santri Kelas VII SMP Islam Terpadu Al Binaa

Hiwar Shobahi

Menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan mendukung perkembangannya sangatlah penting; Hiwar Shobahi diantara platform pembelajarannya.

Hari Rabu pagi yang cerah, seluruh santri kelas VII SMP Islam Terpadu Al Binaa dengan antusias, mereka bersegera berbaris rapi di lapangan Kampus A SMP Islam Terpadu Al Binaa bersiap untuk memulai acara rutin Rabu pagi yakni kegiatan: Hiwar Shobahi (Percakapan Bahasa Arab Pagi).

Hiwar Shobahi merupakan program pembelajaran praktik bahasa Arab yang dilaksanakan setiap hari Rabu pagi, dimulai pukul 07.00 hingga 07.30 WIB. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka untuk mengasah kemampuan berbahasa Arab para santri SMP Islam Terpadu Al Binaa, serta memupuk kebiasaan berbicara dalam bahasa Arab dalam suasana yang santai namun produktif. Tujuannya adalah agar para santri tidak hanya memahami teori bahasa Arab, tetapi juga mampu berkomunikasi dengan percaya diri dalam bahasa tersebut.

Hiwar Shobahi

Dalam pertemuan awal kegiatan Hiwar Shobahi tahun ajaran baru 2024 – 2025 ini, tentunya menjadi momen yang dinantikan para santri Al Binaa. Sebagai pengajar berpengalaman juga pakar dalam Bahasa Arab, Ust. Wahyu Sodikin, Lc. Membimbing para santri Al Binaa di sesi awal ini. Dengan dedikasi dan kepiawaian beliau dalam mengajar, Ust. Wahyu memberikan nuansa yang menghidupkan semangat dan antusiasme para santri di setiap sesi kegiatan Hiwar Shobahi ini.

Setiap pertemuan mengusung tema yang relevan dan menarik untuk memulai praktik pembelajaran Bahasa Arab tahun ajaran baru dengan penuh semangat. Para santri diharapkan tidak hanya aktif berpartisipasi, tetapi juga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya, berdiskusi, dan meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Arab. Melalui interaksi langsung, diharapkan para santri dapat mengatasi tantangan bahasa dan merasa lebih nyaman dalam menggunakan bahasa Arab sehari-hari.

Hiwar Shobahi

Hiwar Shobahi tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk latihan berbicara, tetapi juga sebagai platform untuk memperkaya kosakata dan struktur bahasa Arab. Program ini memotivasi santri untuk berpikir kritis dan berlatih berbicara dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, sesi ini juga berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan teori bahasa Arab dengan praktik nyata, yang penting untuk pemahaman para santri yang semakin meningkat.

Hiwar Shobahi

Dengan Hiwar Shobahi, SMP Islam Terpadu Al Binaa terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan mendukung perkembangan keterampilan bahasa Arab santrinya. Di bawah bimbingan para Ustadz yang kompeten, seperti Ust. Wahyu Sodikin, Lc, dan lainnya semoga setiap sesi kegiatan Hiwar Shobahi dapat menjadi pengalaman yang bermanfaat dan menyenangkan, serta mendorong santri untuk terus bersemangat dalam mempelajari bahasa Arab. Terus bersemangat mengikuti Hiwar Shobahi para santri Al Binaa! semoga tahun ajaran ini peroleh banyak keberhasilan dan prestasi membanggakan, Aamiin.

Motovasi Pagi

Pengenalan Komunikasi Asertif oleh Ust. Indra Gunawan, S.Pd. Kepada Santri Al Binaa

Motovasi Pagi

Pesantren Al Binaa, 30 Juli 2024 — Pada Selasa pagi yang cerah, para santri kelas VIII dan kelas IX di Pesantren Al Binaa berkumpul di lapangan basket untuk sesi rutin yang selalu dinanti-nanti yakni Motivasi Pagi. Pagi ini, para santri mendapat kesempatan berharga untuk mendalami salah satu keterampilan penting dalam berkomunikasi, yaitu komunikasi asertif. Di sesi ini diisi oleh Ust. Indra Gunawan, S.Pd., beliau adalah Wakasek SMP Islam Terpadu Al Binaa Bidang Kesiswaan & Pembinaan Karakter.

Sebagai Informasi, secara teori, terdapat 3 (tiga) gaya komunikasi secara umum, yaitu pasif, agresif, dan asertif.
  • Gaya Komunikasi Pasif.
  • Gaya Komunikasi Agresif.
  • Gaya Komunikasi Asertif.

Komunikasi asertif adalah cara berkomunikasi yang mengedepankan ekspresi diri dengan jelas dan terbuka dan dengan tetap menjaga rasa hormat kepada lawan bicara. Dalam pengertian lain, komunikasi asertif adalah komunikasi yang bersifat kuat dan juga tegas namun tetap tenang dan santai. Berbeda dengan komunikasi agresif, yang seringkali melibatkan penekanan atau intimidasi, atau pun komunikasi pasif yang cenderung menghindari konflik dan mengabaikan kepentingan sendiri, komunikasi asertif bertujuan untuk mencapai keseimbangan. Hal ini melibatkan penyampaian pendapat, kebutuhan, dan perasaan secara jujur namun tetap sopan dan penuh hormat.

Motivasi Pagi Al Binaa

Sesi ini bertujuan untuk memperkenalkan para santri pada prinsip-prinsip komunikasi asertif juga mengajarkan mereka cara-cara untuk mengungkapkan diri secara efektif, dan membantu mereka memahami pentingnya komunikasi yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Ust. Indra Gunawan berharap bahwa dengan menguasai keterampilan ini, santri dapat lebih percaya diri dalam berbicara dan berdiskusi, serta lebih mampu membangun hubungan yang harmonis dengan para santri lainnya atau orang-orang di sekitar mereka.

Dalam sesi tersebut, Ust. Indra menjelaskan beberapa poin kunci mengenai komunikasi asertif:

Pengertian dan Prinsip Dasar:

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, Ust. Indra juga mendefinisikan komunikasi asertif sebagai penyampaian secara objektif dan jelas namun tetap menjaga rasa hormat kepada lawan bicara. Ini sangat penting untuk diterapkan, beliau memperjelas kembali bahwa komunikasi asertif itu melibatkan keberanian untuk berbicara secara jujur apa adanya juga tanpa ada unsur untuk merendahkan orang lain dan memahami hak serta perasaan orang lain.

Teknik-teknik Komunikasi Asertif: 

Ust. Indra menguraikan berbagai teknik yang dapat digunakan dalam komunikasi asertif, termasuk penggunaan “pernyataan saya” (I-statements), seperti “Saya merasa…” atau “Saya membutuhkan…” Dan lain sebagainya yang membantu menyampaikan perasaan tanpa menyalahkan orang lain.

Motivasi Pagi Al Binaa

Tanya Jawab dan Diskusi: Setelah memberikan beberapa contoh, ada sesi tanya jawab di mana para santri dapat mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka. Ust. Indra memberikan masukan dan saran untuk membantu mereka mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadapi.

 

Peserta sesi, para santri kelas VIII dan kelas IX begitu antusias, mereka bersemangat untuk mendapat pemahaman baru yang makin mendalam tentang komunikasi asertif dan bagaimana keterampilan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak dari mereka mengungkapkan bahwa mereka siap untuk mengatasi konflik dan siap untuk berkomunikasi lebih efektif dengan teman dan keluarga.

Motivasi Pagi Al Binaa

Sesi pengenalan komunikasi asertif oleh Ust. Indra Gunawan, S.Pd., adalah upaya nyata bagaimana keterampilan komunikasi yang baik juga diajarkan dan diterapkan di Pesantren Al Binaa. Dengan keterampilan ini, diharapkan para santri di Pesantren Al Binaa dapat mengembangkan kepercayaan diri mereka sekaligus meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal mereka, sehingga menciptakan lingkungan sekitar yang lebih harmonis baik di lingkungan pesantren maupun saat berada di luar lingkungan pesantren

Selamat berlatih komunikasi asertif, para santri! Semoga keterampilan ini membawa manfaat besar dalam proses pembelajaran kalian selama di Pesantren Al Binaa juga untuk masa depan.