Apel Pagi 23 Agustus 2025

Dua Pesan, Satu Tujuan: Membentuk Karakter Santri Al Binaa Seutuhnya

Apel Pagi 23 Agustus 2025
Apel Pagi SMPIT Al Binaa Bersama Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M., C.Hm., C.Mtr., C.HL.

Sabtu, 23 Agustus 2025 — Lapangan Al Jasadul Wahid di SMPIT Al Binaa kembali menjadi saksi kegiatan Apel Pagi yang penuh semangat dan nilai-nilai pendidikan. Apel kali ini dipimpin langsung oleh Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M., C.Mtr., C.PS., C.HL., yang menyampaikan amanat inspiratif dan menyentuh, menyatukan dua pesan penting: kepedulian terhadap kebersihan dan semangat dalam menuntut ilmu.

Kegiatan apel dipandu oleh para santri kelas VIII G, yang menunjukkan kedisiplinan dan tanggung jawab tinggi dalam pelaksanaan tugas.

Apel Pagi 23 Agustus 2025
Kebersihan: Cerminan Jiwa, Latihan Kepedulian

Setelah salam dan bershalawat, Ustadz Sulaeman membuka amanatnya dengan apresiasi kepada para petugas apel. Ia kemudian menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga kebersihan, yang menurut beliau, bukan sekadar tanggung jawab lingkungan, tetapi bagian dari pembentukan karakter santri sejati.

“Kalau melihat sampah, jangan pikir panjang. Ambil dan buang ke tempatnya. Jangan libatkan logika, tapi libatkan hati,”  pesan beliau tegas namun penuh kasih.

Beliau menekankan bahwa kebersihan bukan hanya tanggung jawab ketika berada di pesantren, tetapi harus menjadi kebiasaan di mana pun berada — di sekolah, di kampus, di kantor, bahkan di tengah masyarakat. Kepedulian itu, kata beliau, tidak perlu menunggu pengawasan, tidak perlu menunggu orang lain.

Apel Pagi 23 Agustus 2025

Sebelum apel dimulai, beliau bahkan mencontohkan langsung dengan memungut sampah yang tampak di lapangan, sebagai bentuk teladan nyata.

“Saya percaya antum bisa melakukan itu! Sampah sekecil apapun, ambil! Kalau ransel berat saja bisa kalian angkat, maka sampah kecil tentu bisa!”

Pesan itu disambut dengan semangat oleh para santri:

“Bisa dimengerti?” — “Siap, bisa!”
“Bisa dipahami?” — “Siap, bisa!”
“Bisa dilaksanakan?” — “Siap, bisa!”
Apel Pagi 23 Agustus 2025
Privat Akbar: Menumbuhkan Semangat Belajar dan Kerendahan Hati

Selanjutnya, Ustadz Sulaeman menyampaikan pesan penting kedua yang tak kalah kuat: tentang program Privat Akbar — agenda pembelajaran tambahan yang telah melalui proses diskusi panjang untuk memastikan semua santri, tanpa terkecuali, bisa terfasilitasi dalam memperdalam ilmu.

“Privat Akbar bukan hanya untuk santri yang belum paham, tapi untuk semua. Siapa pun boleh hadir, siapa pun boleh bertanya. Para ustadz sudah siap, manfaatkan!”

Beliau menegaskan bahwa hadir dalam program ini adalah bentuk kesungguhan dalam menuntut ilmu, dan merupakan bagian dari membangun semangat belajar dan budaya tanya-jawab yang produktif. Tidak ada alasan untuk tidak hadir, karena kesempatan menimba ilmu harus dikejar, bukan ditunggu.

Beliau pun memastikan seluruh kelas memahami jadwal masing-masing:

“Kelas IX sudah tahu jadwalnya? Kelas VII dan VIII sudah tahu jadwal Privat Akbar?”

Dan seluruh santri menjawab dengan penuh kesiapan, “Siap, sudah!

Apel Pagi 23 Agustus 2025
Korelasi Dua Pesan: Melatih Kesadaran, Membangun Karakter

Kedua pesan tersebut — tentang kebersihan dan Privat Akbar — tampak berbeda, namun sebenarnya sangat berkaitan erat dalam membentuk karakter santri yang utuh.

Keduanya melatih santri untuk:

TindakanKarakter yang Dilatih
Mengambil sampah tanpa disuruhKepedulian, tanggung jawab sosial, inisiatif
Hadir aktif di Privat AkbarKesungguhan belajar, rendah hati, tanggung jawab akademik
Kebiasaan menjaga kebersihan melatih santri untuk peka terhadap sekitar dan siap bertindak tanpa menunggu perintah. Sementara keterlibatan dalam Privat Akbar melatih santri untuk peka terhadap kebutuhan ilmu, tidak malu bertanya, dan terus belajar dengan kerendahan hati.

Dua kebiasaan ini, bila terus ditanam dan dikembangkan, akan membentuk santri yang:

✅ Peka terhadap lingkungan dan ilmu
✅ Mandiri dalam bertindak dan belajar
✅ Siap bergerak, siap berubah, dan siap berkembang

Apel Pagi 23 Agustus 2025
Menjadi Santri Rabbani: Peduli, Mandiri, dan Cinta Ilmu

Kegiatan Apel Pagi di SMPIT Al Binaa bukan sekadar rutinitas. Ia adalah bagian dari upaya membentuk karakter — menumbuhkan rasa tanggung jawab, kepedulian, kedisiplinan, serta semangat belajar yang tinggi.

Di Al Binaa, menjadi santri bukan hanya soal kuat hafalan atau tinggi nilai, tetapi tentang bagaimana nilai-nilai kecil dilatih setiap hari — dari memungut sampah kecil hingga hadir di forum ilmu tambahan — semua itu akan membentuk kepribadian yang kuat dan utuh.

“Jadi, ambil sampah yang terlihat — meski kecil.
Ikuti program belajar tambahan — meski sudah paham.
Karena dari hal-hal kecil itulah, karakter besar lahir.”

“Siap bisa?”
“SIAP BISA!”

Apel Pagi 23 Agustus 2025

Dari memungut sampah kecil hingga hadir di kelas tambahan yang tidak diwajibkan, santri dilatih bukan hanya untuk taat aturan, tapi untuk hidup dengan kesadaran dan nilai.

Inilah santri sejati:
Yang ringan tangannya untuk lingkungan.
Yang terbuka hatinya untuk ilmu.
Yang diam-diam membangun kebiasaan,
untuk diam-diam menjadi pribadi luar biasa. Aamiiin

MO 2025-2026

Menyiapkan Pemimpin Masa Depan: MO SMPIT Al Binaa Paparkan Program Kerja 2025/2026

MO SMPIT Al Binaa Paparkan Program Kerja 2025/2026

MO 2025-2026

Bogor, Sabtu 16 Agustus 2025 – Bertempat di Gedung Mustaqbal, SMPIT Al Binaa menyelenggarakan acara Pemaparan Program Kerja Mutawasithoh Organization (MO) periode 2025/2026. MO adalah organisasi santri resmi di SMPIT Al Binaa, yang memiliki fungsi serupa dengan OSIS di sekolah umum, namun dengan pendekatan yang lebih islami, pembinaan karakter, dan penguatan ruhiyah.

Acara ini dipandu oleh MC muda berbakat, ananda Khalillah At Thariq (9B) dan ananda Nizam Mahendra Suwarto (9E). Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh ananda Azmi Hail (9A) dari surat Al-Baqarah, suasana terasa khidmat dan penuh makna.

MO 2025-2026

Sambutan Hangat dan Arahan Penuh Motivasi

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ustadz Abdurrahman, M.Pd., menyampaikan pentingnya koordinasi antar anggota organisasi dalam mengemban tugas.

“Kerja sama dan komunikasi adalah fondasi utama kesuksesan sebuah organisasi. Program yang hebat akan sia-sia tanpa kekompakan pelaksana di baliknya,” tegas beliau.
Beliau juga menyampaikan dukungan penuh dan doa terbaik untuk para pengurus MO agar dapat menjalankan program-programnya dengan maksimal, penuh tanggung jawab, dengan niat ibadah.

MO 2025-2026

Pemaparan Program Kerja MO: Menuju Organisasi Santri yang Profesional

Ketua MO 2025/2026, ananda Ar Rayyan Ghozi Yora Widodo (9F), memimpin sesi pemaparan dengan penuh percaya diri. Ia menyampaikan bahwa tahun ini MO ingin membawa perubahan yang berdampak dan menjadi teladan bagi seluruh santri.

Program kerja kemudian disampaikan secara bergilir oleh:

  • Sekretariat Umum: Bertugas mengelola administrasi surat-menyurat, dokumentasi kegiatan, dan mendukung koordinasi antar departemen.
  • Departemen Kedisiplinan:
    • Divisi Keamanan: Menjaga ketertiban dan keamanan aktifitas di lingkungan pesantren.
    • Divisi K3: Fokus pada kebersihan, keindahan, dan kesehatan lingkungan pesantren.
  • Departemen Tarbiyah:
    • Divisi Pendidikan: Menyelenggarakan kegiatan akademik dan mentoring belajar.
    • Divisi Bahasa: Mengaktifkan penggunaan bahasa Arab dan Inggris melalui program mingguan juga mentoring.
    • Divisi Ibadah: Membina kegiatan keislaman dan peningkatan kualitas ibadah santri.
  • Departemen Minat dan Bakat:
    • Divisi Kominfo: Bertugas pada dokumentasi, publikasi, dan informasi kegiatan MO.
    • Divisi Olahraga: Mengatur kegiatan fisik dan kompetisi olahraga internal.

Setiap divisi memaparkan program-program unggulannya yang telah dirancang selama masa perencanaan, menunjukkan keseriusan dan kesiapan MO dalam menjalankan amanah organisasi.

MO 2025-2026

Kepala Sekolah: “Jadilah Pemimpin dengan Kuadran “

Kegiatan dilanjutkan dengan taujih dan motivasi dari Kepala Sekolah, Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M., C.Mtr., C.Ps., C.HL. Beliau membuka dengan menyebut buku karya Robert Kiyosaki, “Cashflow Quadrant”, dan bertanya kepada peserta,

“Siapa yang tahu siapa orang terkaya di dunia saat ini? silakan naik ke panggung untuk menjawab”
Pertanyaan ini dijawab oleh Diki (7C) ia menyebut nama Bill Gates dan Nabi Sulaiman a.s., sementara Levano (8A) menjawab “Elon Musk”. Dialog ringan ini menambah perhatian dan semangat peserta.

MO 2025-2026

Beliau menjelaskan bahwa dalam buku tersebut, kuadran kanan (Business Owner & Investor) adalah tempat bagi mereka yang meraih kebebasan finansial, namun hanya bisa dicapai dengan kerja keras dan konsistensi di awal.

“Begitu pula MO. Jika ingin programnya sukses dan berdampak, maka harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh sejak awal. Butuh dedikasi, inovasi, dan semangat melayani,” ujarnya.

Bicara soal kuadran, ternyata tidak hanya tentang finansial. Ada juga Kuadran Kepemimpinan, yang membahas bagaimana seseorang bisa jadi pemimpin yang efektif.

Beliau lalu menyampaikan bahwa selain kuadran finansial, ada juga yang disebut Kuadran Kepemimpinan, yaitu:

MO 2025-2026
  1. Leader by Title: Jadi pemimpin karena jabatan. Tapi belum tentu dihormati.
  2. Leader by Relationship: Pemimpin yang disukai karena dekat dan peduli ke timnya.
  3. Leader by Result: Pemimpin yang terbukti membawa hasil dan perubahan.
  4. Leader by Legacy: Ini level tertinggi. Pemimpin yang dikenang karena memberi dampak besar bahkan setelah tak lagi menjabat.

Beliau berharap pengurus MO bisa naik level hingga jadi Leader by Legacy, yang tidak hanya sukses selama menjabat, tapi juga meninggalkan jejak baik untuk angkatan-angkatan selanjutnya.

MO 2025-2026

Penutup Penuh Harapan: Mustaqbal sebagai Simbol Masa Depan

Dalam penutupnya, beliau menyampaikan harapan besar kepada seluruh pengurus dan santri:

“Saya doakan untuk MO yang baru, semoga bisa berkhidmah secara maksimal. Dan untuk semuanya, sebagaimana nama gedung yang cerah dan terang ini, Mustaqbal yang artinya masa depan, semoga secerah dan seterang itu pula masa depan kalian. Aamiin.”
Serempak, santri dan asatidz menjawab dengan penuh semangat, “Aamiin.”

Kegiatan Usbu' Ta'aruf

Usbu’ Ta’aruf Santri Baru SMPIT Al Binaa TA 2025/2026

Langkah Awal yang Menyatukan Tekad

UT 2025

Mengukir Awal Perjalanan Santri Baru: Usbu’ Ta’aruf SMPIT Al Binaa Tahun  Ajaran 2025/2026

Pekan pertama tahun ajaran baru di SMPIT Al Binaa menjadi momen istimewa yang sarat makna bagi para santri baru kelas VII. Kegiatan Usbu’ Ta’aruf, atau yang dikenal sebagai pekan perkenalan santri baru, digelar sebagai bagian dari proses integrasi dan pembentukan karakter bagi santri kelas VII baru. Program ini bukan sekadar ajang perkenalan biasa, melainkan awal pembentukan jati diri, pemahaman visi lembaga, serta penanaman budaya positif yang menjadi ciri khas Pesantren Al Binaa Islamic Boarding School.

UT 2025

Mengenal Visi, Program, dan Kehidupan di Al Binaa

Setelah pada hari pertama Ustadz Sufyan Thoha, S.Si., M.Pd., selaku Kepala Yayasan Islam Al Binaa, menyampaikan materi tentang sejarah dan perjuangan awal berdirinya Pesantren Al Binaa—beserta peran tokoh-tokoh penting yang turut membangun lembaga ini di masa awal dan memaparkan visi – misi besar yang menjadi kompas tujuan Pesantren Al Binaa, maka memasuki hari-hari berikutnya, para peserta Usbu’ Ta’aruf mulai diperkenalkan secara khusus pada visi dan misi SMPIT Al Binaa, jajaran struktural, serta berbagai program pendidikan dan pembinaan yang telah dan akan mereka jalani. Tak hanya itu, para santri juga diajak memahami secara menyeluruh kehidupan di pesantren, mulai dari rutinitas harian, tata tertib, hingga pengenalan lingkungan di dalam maupun di luar kawasan Pesantren Al Binaa Islamic Boarding School.

UT 2025

Memasuki hari kedua dan ketiga Usbu’ Ta’aruf, para santri baru diperkenalkan dengan visi, misi, serta program-program unggulan SMPIT Al Binaa. Kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan sekolah, seperti Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M., beserta sekretaris, bendahara, dan jajaran wakil kepala sekolah. Mereka menyambut para santri dengan hangat, memperkenalkan peran masing-masing, serta memberikan motivasi agar para santri siap menempuh jenjang pendidikan yang lebih serius dengan semangat, kedisiplinan juga dengan mental yang tangguh.

UT 2025

Salah satu momen yang menarik dan membekas adalah ketika Ustadz Wahono, S.Pd., memanggil beberapa santri baru asal Kalimantan untuk maju ke depan. Mereka diminta memperkenalkan diri dan berbagi alasan serta semangat mereka datang jauh-jauh untuk belajar di Al Binaa. Cerita mereka tentang tekad, dukungan orang tua, dan harapan masa depan yang tinggi menjadi inspirasi tersendiri bagi peserta lainnya.

UT 2025

Tak kalah seru, Ustadz Yosep Faizal Ramdhani, Lc. menghidupkan suasana dengan mengajak seluruh peserta menyanyikan lagu “Di Sini Senang Di Sana Senang” dalam versi Bahasa Arab. Ia lalu mempersilakan 8 santri untuk maju ke depan dan membaginya ke dalam dua kelompok. Mereka diminta menyanyikan lagu tersebut sebaik mungkin. Kelompok yang tampil paling kompak dan fasih mendapatkan hadiah langsung dari beliau, hadiah simbolis yang memberi dorongan besar bagi semangat belajar dan kebersamaan.

UT 2025

Penguatan Ibadah: Menanamkan Nilai Spiritual Sejak Awal

Tidak hanya program dan permainan, k egiatan Usbu’ Ta’aruf juga memberikan penekanan besar pada penguatan nilai ibadah. Santri baru dibimbing langsung oleh Ustadz Wahyu Sodikin, Lc., dalam praktik wudhu dan shalat yang benar. Bertempat di Masjid Riyadussholihin, para santri diajarkan secara detail mulai dari tata cara wudhu yang sempurna hingga pelaksanaan shalat berjamaah. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman fiqh ibadah, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya shalat sebagai tiang agama dan fondasi pembentukan pribadi yang taat.

UT 2025

Hari Keempat hingga Kelima: Mengenal Fasilitas dan Menggali Potensi

Memasuki hari keempat dan kelima, kegiatan dilanjutkan dengan tur fasilitas yang dimiliki oleh SMPIT Al Binaa. Santri diajak mengunjungi Ruang UKS, tempat layanan kesehatan pertama yang akan membantu mereka dalam kondisi darurat atau keluhan kesehatan ringan. Mereka juga diajak ke Studio TV Al Binaa, tempat santri mengembangkan bakat di bidang komunikasi dan media. Di sana mereka dikenalkan dengan dunia penyiaran, pengambilan video, hingga editing.

UT 2025

Tak ketinggalan, santri juga berkunjung ke perpustakaan sekolah, yang menjadi pusat literasi dan pengembangan wawasan. Dengan koleksi buku yang memadai dan suasana yang nyaman, perpustakaan Al Binaa mendorong para santri untuk mencintai ilmu dan menjadikannya sebagai sahabat dalam perjalanan panjang menuntut ilmu.

UT 2025

Cross Country: Belajar dari Alam dan Lingkungan Sekitar

Salah satu kegiatan yang paling dinanti adalah Cross Country, yaitu pengenalan lingkungan sekitar pesantren melalui perjalanan kaki sejauh hampir tiga jam. Santri diajak melintasi perkampungan warga, jalan setapak, hingga hamparan sawah yang luas. Selain menjadi sarana olah raga, kegiatan ini juga mengajarkan mereka untuk mengenal masyarakat sekitar, menyatu dengan alam, dan melatih ketangguhan fisik serta kekompakan dalam kelompok. Keesokan harinya, para peserta Usbu’ Ta’aruf melanjutkan kegiatan dengan berenang bersama, menuju lokasi menggunakan kereta odong-odong yang menambah keceriaan dan kekompakan di antara mereka.

UT 2025

Hari Keenam: Menumbuhkan Kesadaran Sosial Lewat Gerakan Anti-Bullying

Usbu’ Ta’aruf ditutup dengan kegiatan yang tak kalah penting, yakni materi dan aksi nyata gerakan anti-bullying yang disampaikan oleh Ustadz Ganang Irfan, S.Pd. Dalam sesinya, beliau mengajak seluruh santri untuk memahami bentuk-bentuk bullying, dampaknya yang merusak, serta bagaimana membangun budaya saling menghormati dan menghargai sesama.

Yang istimewa, para santri tidak hanya menjadi pendengar pasif. Mereka diajak melakukan aksi nyata berupa penandatanganan komitmen anti-bullying. Sebanyak 100 tanda tangan peserta dibubuhkan sebagai simbol dukungan terhadap gerakan ini, membentuk ikrar bersama bahwa Al Binaa adalah lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang positif seluruh santri.

UT 2025

Penutup: Langkah Awal Menuju Perubahan

Kegiatan Usbu’ Ta’aruf tahun ajaran 2025/2026 telah menjadi momen awal yang tidak hanya memperkenalkan santri baru pada lingkungan dan budaya pesantren, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menumbuhkan karakter, kemandirian, dan semangat belajar. Dengan kegiatan yang penuh makna, interaktif, dan menyentuh berbagai aspek—akademik, spiritual, sosial, dan emosional—diharapkan para santri dapat menjalani masa belajar mereka di SMPIT Al Binaa dengan tekad yang kuat, semangat tinggi, serta niat yang lurus demi meraih ridha Allah dan kesuksesan masa depan. Aamiin

Pembukaan UT

Dari Perkenalan Menuju Perjuangan: Usbu Ta’aruf, Titik Awal Santri Al Binaa

Pembukaan UT

Semangat Baru di Hari Pertama

Gedung Ukhuwah Al Binaa IBS dipenuhi atmosfer semangat dari para santri baru saat dibukanya kegiatan Usbu’ Ta’aruf (pekan perkenalan santri baru) di Ahad pagi 20 Juli 2025 tahun ajaran 2025/2026. Acara dibuka dengan khidmat oleh Ustadz Said, S.Pd. sebagai pembawa acara dan diawali dengan pembacaan tilawah Al-Qur’an oleh ananda Muhammad Multazan Al Qarni dari kelas 7G. Mengusung tema “Langkah Awal Penuh Cerita, Ukhwah Santri Selamanya”, kegiatan ini menjadi titik awal bagi para santri kelas VII untuk memulai perjalanan mereka dalam kehidupan pesantren yang penuh nilai, kedisiplinan, dan kebersamaan.

Kegiatan ini dibuka secara resmi pada pukul 08.00 WIB oleh Mudirul Ma’had, KH. Aslam Muhsin Abidin, Lc. Sebelum membuka acara, KH. Aslam menyapa para santri baru dengan gaya khasnya yang santai namun membangkitkan semangat.

Pembukaan UT

Yel-Yel Pembakar Semangat dari Mudirul Ma’had

Dengan gaya khas yang akrab dan bersahabat, KH. Aslam mengajak para santri membangun semangat melalui yel-yel yang menghidupkan suasana:

“Kalau Ustadz mengatakan Santri Al Binaa, kalian jawab Bismillah, Bismillah, Bismillah!
(sambil mengepalkan tangan ke atas)

Tak berhenti di situ, beliau mengajak para santri menyanyikan versi kreatif dari lagu anak-anak “Topi Saya Bundar”, yang liriknya diubah menjadi:

  • Islam agama saya… agama saya Islam… kalau tidak Islam, bukan agama saya!
  • Al Binaa pesantren saya… pesantren saya Al Binaa… kalau bukan Al Binaa, bukan pesantren saya!
  • Dan dengan gaya bercanda penuh keakraban:
    Aslam mudir saya… mudir saya Aslam… kalau bukan Aslam, bukan mudir saya!

Tawa ringan dan antusiasme santri pun menghiasi aula, menciptakan atmosfer keakraban yang menyenangkan di hari pertama. Selanjutnya Mudirul Ma’had menasehatkan pentingnya niat yang lurus (ikhlas) dan semangat dalam menuntut ilmu. “Santri adalah pejuang. Kalian datang ke sini bukan sekadar belajar, tapi untuk membentuk diri menjadi pribadi berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi umat,” ujar beliau.

Pembukaan UT

Sambutan Hangat dari Kepala Sekolah SMP IT Al Binaa

Setelah pembukaan oleh Mudirul Ma’had, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMP IT Al Binaa, Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M. Dengan nada penuh semangat, beliau memperkenalkan diri kepada para santri baru, sekaligus memberikan suntikan motivasi khasnya.

Tak mau kalah dalam memeriahkan suasana, beliau juga memperkenalkan yel-yel yang menjadi ciri khasnya: ketika Ustadz mengatakan “Santri Al binaa..kalian menjawab”

“Cerdas!” (sambil menunjuk kepala)
“Berkarakter!” (sambil menepuk dada)
“Mandiri!” (sambil mengepalkan tangan)

Para santri pun dengan cepat mengikuti gerakan dan seruan tersebut dengan antusias.

Tak hanya itu, beliau juga mengajak santri menyanyikan penggalan lagu “Di Sini Senang” dengan versi singkat yang mengundang senyum:

Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang… sampai situ saja,” ujarnya sontak membuat para santri ikut tersenyum dan menirukan dengan semangat.

Pembukaan UT

Pekan Perkenalan yang Membangun

Dalam sambutannya, Dr. Sulaeman menjelaskan bahwa kegiatan Usbu’ Ta’aruf ini merupakan tahapan awal yang sangat penting bagi para santri baru. “Ini bukan sekadar masa orientasi, tetapi langkah awal antum semua dalam membentuk karakter dan membangun pondasi yang kuat sebagai santri Al Binaa,” jelas beliau.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan jajaran pimpinan pesantren dan struktural SMP IT Al Binaa oleh Mudirul Ma’had. Para santri diperkenalkan kepada para tokoh penting pimpinan pesantren juga struktur pendidikan dan pengasuhan yang hadir.

Santri pun tampak antusias menyimak, mulai mengenal figur-figur yang akan menjadi pembimbing mereka selama masa pendidikan di pesantren Al Binaa IBS.

Pembukaan UT

Semangat Mengalir Dari Sejarah

Setelah sesi ini, kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan sejarah berdirinya Al Binaa yang disampaikan oleh Ustadz Sufyan Thoha, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Yayasan Islam Al Binaa. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bagaimana Al Binaa dibangun dari semangat dakwah dan pengabdian, dengan visi besar untuk melahirkan generasi Qurani yang berilmu, berakhlak, dan berkontribusi nyata dalam masyarakat. Beliau menekankan bahwa setiap santri adalah bagian dari cita-cita besar tersebut.

Usai sesi tersebut, santri diberi waktu untuk Ishoma, lalu mengikuti tes Iqra’ di kelas masing-masing sebagai pemetaan awal kemampuan membaca Al-Qur’an. Kegiatan ini membuka rangkaian Usbu’ Ta’aruf yang berlangsung selama sepekan, 20–27 Juli 2025, mencakup pengenalan lingkungan pesantren, tata tertib, program pendidikan, nilai-nilai dasar Al Binaa, serta PLS untuk membangun kedekatan santri dengan lingkungan tempat mereka akan tumbuh dan belajar.

Pembukaan UT

Menapaki Jalan Ilmu dan Adab

Usbu’ Ta’aruf menjadi langkah awal membangun ukhuwah dan semangat menuntut ilmu di lingkungan pesantren Al Binaa. Di sinilah perjuangan dimulai, dengan ilmu dan adab sebagai bekal utama. Semoga dari perkenalan yang sederhana ini, tumbuh semangat luar biasa untuk menapaki jalan ilmu dengan ikhlas dan istiqamah. Sebab di Al Binaa, setiap langkah adalah perjuangan — dan setiap perjuangan dimulai dari sebuah perkenalan. Aamiin..

Closing Ceremony AlDar 2025

Closing Ceremony Alhintec Darbiyah 2025: Malam Penuh Makna dan Inspirasi

Kamis malam, 26 Juni 2025, Gedung Mustaqbal Al Binaa IBS menjadi saksi hangatnya kebersamaan dalam Closing Ceremony of Alhintec Darbiyah 2025. Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 22.00 WIB ini menjadi puncak dari serangkaian kegiatan edukatif, spiritual, dan kompetitif yang melibatkan seluruh santri kelas IX SMP IT Al Binaa.

Energi dan Semangat Sang Host

Acara dibuka dengan penuh semangat oleh dua host muda berbakat, Hasan dari kelas 9A dan Fathi Raya Nonci dari kelas 9B. Keduanya membawakan acara dengan energik dan percaya diri, menciptakan suasana hangat dan penuh antusiasme sejak awal hingga akhir acara.

Closing Ceremony 2025

Pembukaan yang Penuh Kehidupan dan Hikmah

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh ananda Hudzaifah Al Humaid dari kelas 9A. Suaranya yang tenang dan penuh penghayatan menjadi pembuka hati bagi semua yang hadir, mengingatkan kembali pada ruh spiritual yang menjadi dasar pendidikan di Al Binaa.

Closing Ceremony AlDar 2025

Drama Inspiratif: Kisah Santri Sandi

Salah satu bagian paling menyentuh dari malam itu adalah penampilan drama yang menggambarkan kehidupan seorang santri bernama Sandi. Sosok Sandi digambarkan sebagai santri sederhana, bahkan miskin secara materi, namun kaya akan tekad dan kesabaran. Dalam cerita tersebut, Sandi sering direndahkan dan diganggu oleh teman-temannya. Namun, ia tidak membalas dengan kemarahan. Ia memilih bersabar dan terus berusaha dalam belajar.

Closing Ceremony 2025

Di balik keteguhan hatinya, hadir sosok sang ayah—seorang pria bersahaja yang penuh kasih dan bijaksana. Ayahnya kerap memberikan nasihat yang menenangkan dan menguatkan Sandi untuk tetap bersungguh-sungguh dalam belajar, meski sering disakiti atau diremehkan. “Jangan balas dengan marah, Nak. Ilmu akan meninggikan derajatmu, asal kau sabar dan terus belajar,” begitu pesan sang ayah yang terus terngiang di benak Sandi.

Hingga akhirnya, kerja keras dan kesabaran itu membuahkan hasil. Sandi berhasil membuktikan bahwa kemiskinan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Kisah ini pun ditutup dengan pesan moral yang kuat: bahwa ketekunan, doa orang tua, dan hati yang sabar adalah kunci dari kemenangan sejati.

Closing Ceremony 2025

Kisah ini disampaikan dengan apik oleh para pemeran dan diiringi dengan penampilan tim nasyid yang menguatkan pesan moral drama tersebut. Banyak hadirin yang tampak terharu dan merenung, seolah menyadari bahwa diam bukan berarti lemah, dan perjuangan sunyi pun bisa membuahkan hasil yang luar biasa.

Closing Ceremony 2025

Pesan Bermakna dari Para Pembimbing

Setelah penampilan drama, acara dilanjutkan dengan sambutan dari para guru pembimbing dan kepala sekolah. Sambutan pertama disampaikan oleh Ustadz Wahyu Sodikin, Lc., selaku pembimbing santri. Dalam bahasa Arab yang fasih, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar penutupan, namun juga momentum kebersamaan yang sangat berharga bagi santri kelas IX yang akan melangkah ke jenjang selanjutnya. Beliau berpesan agar para santri mengambil pelajaran dari kisah yang ditampilkan dan terus melatih diri dalam menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan ini diharapkan mampu menciptakan karakter santri yang percaya diri, komunikatif, dan unggul di masa depan.

Closing Ceremony 2025

Selanjutnya, penyampaian amanah oleh Kepala Sekolah SMP IT Al Binaa, Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M., memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia, pembimbing, dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan acara. Dalam arahannya, beliau memberikan catatan reflektif: dari beberapa penampilan sebelumnya, tema bullying sering diangkat dalam pentas seni. Oleh karena itu, beliau mendorong agar ke depan, para santri dapat menampilkan tema yang lebih beragam seperti adab-adab santri, debat pemikiran, atau solusi permasalahan yang lebih luas. Dengan begitu, santri tidak hanya berkembang dalam akhlak, tapi juga dalam daya pikir kritis dan kreativitas.

Closing Ceremony 2025

Penghargaan dan Kenangan Manis

Acara semakin seru saat sesi pemberian hadiah oleh para Asatidz yang juga sebagai panitia Alhintec Darbiyah 2025. Penghargaan diberikan kepada para juara 1 dan 2 lomba futsal dan basket, serta kategori peserta paling aktif dan terbaik selama kegiatan. Satu per satu nama dipanggil dengan tepuk tangan meriah dari hadirin yang bangga melihat pencapaian teman-temannya.

Setelah semua keseruan, acara ditutup dengan foto bersama dan salam-salaman antara peserta dan para pembimbing. Suasana hangat dan akrab, penuh tawa dan haru, menjadi penutup yang manis dan berkesan dari perjalanan Alhintec Darbiyah tahun ini.

Closing Ceremony 2025

Penutup: Sebuah Akhir yang Menjadi Awal

Closing Ceremony Alhintec Darbiyah 2025 bukan hanya penutup dari rangkaian kegiatan, tetapi sebuah awal dari perjalanan baru bagi para santri kelas IX. Di balik tawa, haru, dan apresiasi yang mengisi malam itu, terselip pesan besar tentang arti perjuangan, kesabaran, dan kebersamaan. Semoga semua nilai yang telah ditanamkan selama kegiatan ini menjadi bekal berharga dalam melanjutkan perjalanan menuntut ilmu dan mengembangkan diri, baik di jenjang berikutnya maupun dalam kehidupan di masa depan. Dan semoga para santri tumbuh menjadi generasi yang tangguh, cerdas, serta berakhlak mulia.
Aamiin.

Alhimtec Darbiyah 2025

Alhintec Darbiyah 2025: Menumbuhkan Generasi Unggul melalui Bahasa dan Pembinaan Karakter

Setelah pembukaan resmi Alhintec Darbiyah 2025 oleh Mudirul Ma’had, KH. Aslam Muhsin Abidin, Lc., pada Sabtu pagi, 14 Juni 2025, yang mana beliau menyampaikan bahwa penguasaan Bahasa Arab dan Inggris merupakan bagian yang sangat penting bagi santri Al-Binaa untuk berdakwah dan berkontribusi di masa depan.

Karena itu, kegiatan ini perlu dijalankan secara maksimal sebagai bekal bahasa bagi para santri.

Motivasi dari Para Mentor: Bahasa sebagai Jembatan Peradaban

Mentor Kelas ALHINTEC

Sesi selanjutnya adalah pengenalan dan motivasi dari para perwakilan mentor kelas. Dari kelas ALHINTEC (Bahasa Inggris), sambutan diberikan oleh Ustadz Farhan Yazid, S.Pd., yang menggarisbawahi pentingnya Bahasa Inggris dalam era global.

“English is not just a subject — it is the global key to knowledge, communication, and influence. Master it, and the world will open up to you.”

Dalam penyampaiannya, beliau menekankan bahwa Bahasa Inggris saat ini bukan lagi sekadar pelajaran di kelas atau tambahan nilai akademik. Bahasa ini telah menjadi bagian penting dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga dunia kerja, bahkan dalam menyampaikan pesan dakwah. Karena itu, beliau mengajak para santri Al-Binaa untuk tidak hanya serius mempelajarinya, tetapi juga membiasakan diri menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari. Dengan kemampuan berbahasa yang terus diasah, santri Al-Binaa kelas IX diharapkan mampu menyampaikan nilai-nilai Islam dengan cara yang lebih luas, terbuka, dan relevan dengan zaman.

Alhimtec Darbiyah 2025

Mentor Kelas DARBIYAH

Sementara itu, perwakilan mentor dari kelas Darbiyah (Bahasa Arab), materi motivasi disampaikan oleh dua asatidz, yakni Ustadz Radivan Tirafi, B.A. dan Ustadz Syafiq Muhamad Rwinky, B.A. Dalam penyampaian motivasinya, Ustadz Radivan Tirafi, B.A. mengangkat tema:

“لماذا نتعلم اللغة العربية؟”

(Mengapa kita perlu belajar Bahasa Arab?)

Beliau menjelaskan bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang pasti 

“اللغة العربية لغة يقينية، تكاد تكون مثل علم الرياضيات في دقتها ووضوحها.”

(Bahasa Arab adalah bahasa yang pasti, hampir menyerupai ilmu matematika dalam ketepatan dan kejelasannya.)

Bahasa Arab memiliki struktur yang logis dan konsisten. Perubahan kecil pada harakat atau susunan kata bisa melahirkan makna yang berbeda secara signifikan. Inilah yang menjadikan Bahasa Arab tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai bahasa ilmu dan pemahaman yang tinggi. Ketepatan gramatikalnya menjadikannya layak disebut sebagai bahasa ilmu yang pastiluqah yaqīniyyah — hampir tanpa ambiguitas dalam penggunaannya.

Beliau menambahkan, “Susunan kosakata Bahasa Arab tampak sederhana, tetapi menyimpan makna yang dalam. Satu kata dapat memiliki banyak makna dan bentuk, tergantung dari pola perubahan dan konteks penggunaannya. Ini menunjukkan kekayaan dan kedalaman Bahasa Arab yang luar biasa.”

Alhintec Darbiyah 2025

Sementara itu, Ustadz Syafiq Muhamad Rwinky, B.A. menegaskan bahwa Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, bahasa wahyu yang Allah pilih untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada Nabi Muhammad ﷺ. Ustadz Syafiq menyampaikan bahwa memahami Al-Qur’an tidak cukup hanya lewat terjemahan; memahami langsung dari bahasanya adalah bentuk kedekatan yang lebih dalam dengan pesan ilahi.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang abadi — bukan hanya karena telah hidup dan digunakan sejak ribuan tahun lalu, tetapi juga karena Allah telah menjaganya melalui Al-Qur’an. Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa bahasa manusia di surga adalah Bahasa Arab:

“أحبوا العرب لثلاث: لأني عربي، والقرآن عربي، وكلام أهل الجنة عربي”

(Cintailah orang Arab karena tiga hal: karena aku adalah orang Arab, Al-Qur’an berbahasa Arab, dan bahasa penghuni surga adalah Bahasa Arab.)
— (Riwayat Ath-Thabrani, meskipun sanadnya diperselisihkan, banyak ulama menukil maknanya sebagai bentuk keutamaan Bahasa Arab)

Oleh karena itu, belajar Bahasa Arab bukan hanya soal keterampilan linguistik, tetapi juga bentuk kecintaan kepada agama, kepada Rasulullah ﷺ, dan bekal untuk kehidupan akhirat.

Alhimtec Darbiyah 2025

Seleksi Kelas dan Kegiatan Inti

Usai sesi motivasi, para santri kemudian mengikuti tes seleksi untuk pengelompokan kelas. Tes ini dilakukan di ruang kelas masing-masing dan berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Berdasarkan hasil tes tersebut, para santri kemudian dibagi ke dalam 7 kelompok kelas; 4 kelas Alhintec (Bahasa Inggris) dan 3 kelas Darbiyah (Bahasa Arab).

Alhimtec Darbiyah 2025

Sesi Wawancara: Belajar dari Interaksi Nyata

Program utama Alhintec Darbiyah 2025 berlangsung selama sekitar 10 hari. Dalam rentang waktu tersebut, para peserta tidak hanya mendapatkan materi penguatan bahasa secara intensif, tetapi juga melakukan berbagai praktik langsung. Di antara praktik yang paling dinanti adalah wawancara langsung menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Arab bersama para asatidz dan karyawan pondok, sesuai dengan kelompok masing-masing.

Alhimtec Darbiyah 2025

Pembelajaran yang Interaktif dan Mengasyikkan

Di dalam kelas, suasana pembelajaran dikemas secara menarik dan interaktif. Tidak hanya penyampaian materi dan diskusi, tapi juga diselingi dengan games edukatif yang membangun semangat kolaboratif antar peserta. Kegiatan luar kelas pun tak kalah seru, di sore hari para peserta mengikuti perlombaan olahraga seperti futsal dan basket, yang bertujuan untuk menjaga kebugaran serta mempererat ukhuwah.

Alhimtec Darbiyah 2025

Penguatan Ruhiyah

Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan mengikuti ta’lim di lapangan basket ataupun di masjid Abu Bakar Al Binaa yang menjadi momen penguatan ruhiyah dan penghayatan nilai-nilai keislaman.

Rangkaian kegiatan berlangsung hingga 24 Juni 2025 dan ditutup dengan sesi berenang bersama—momen santai yang mempererat kebersamaan antar peserta. Sebagai penutup resmi, Closing Ceremony Alhintec Darbiyah 2025 akan digelar di Gedung Mustaqbal, Al Binaa IBS.

Alhintec Darbiyah 2025

Penutup

Alhintec Darbiyah 2025 bukan sekadar program bahasa, melainkan ruang tumbuh bagi santri kelas IX Al-Binaa—sebuah perjalanan spiritual, sosial, dan intelektual yang memperkuat ruh tarbiyah serta semangat keilmuan mereka. Pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk melanjutkan jenjang berikutnya dengan penguasaan bahasa yang lebih luas dan karakter yang lebih matang.

“The limits of your language are the limits of your world.” — Ludwig Wittgenstein

Semoga program ini menjadi pijakan lahirnya santri-santri Albinaa yang unggul, komunikatif, dan tetap berpijak pada nilai-nilai Islam. Aamiin.


Alhimtec Darbiyah 2025

Pembukaan Resmi Kegiatan Alhintec Darbiyah 2025

Mengawali Langkah dengan Niat yang Ikhlas dan Semangat Baru

Lapangan Basket Ma’had Al Binaa kembali menjadi saksi dimulainya salah satu program unggulan pasca-ujian bagi para santri kelas IX, yaitu Alhintec Darbiyah 2025. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Mudirul Ma’had, KH. Aslam Muhsin Abidin, Lc., pada Sabtu pagi, 14 Juni 2025, dalam suasana penuh semangat dan motivasi.

Alhintec Darbiyah 2025 merupakan program pasca-Ujian Sekolah yang dirancang khusus untuk santri kelas IX Pondok Pesantren Al Binaa. Program ini bertujuan menanamkan karakter, memperkuat penguasaan bahasa Arab dan Inggris, serta menumbuhkan semangat belajar berkelanjutan.

KH. Aslam Muhsin Abidin, Lc. dalam sambutannya menegaskan bahwa Alhintec Darbiyah bukan sekadar kegiatan tambahan, melainkan bagian dari proses penting dalam mendewasakan santri, baik secara akademik maupun spiritual.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua pekan, 14–26 Juni 2025, dengan pusat kegiatan di Lapangan Basket dan ruang-ruang kelas sebagai tempat pembelajaran intensif.

Alhimtec Darbiyah 2025

Start yang Sama, Niat yang Sama

Di ruang terbuka yang dinamis dan penuh semangat – Lapangan basket dipilih sebagai lokasi pembukaan Alhintec Darbiyah 2025. Tempat ini menjadi simbol bahwa setiap peserta memulai dari titik awal yang sama. Dalam analoginya, KH. Aslam Muhsin Abidin, Lc. menyampaikan bahwa keberhasilan dalam sebuah perlombaan sangat bergantung pada bagaimana seseorang memulai—dengan niat yang benar, kesungguhan, dan tekad yang kuat. Prinsip yang sama juga berlaku dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Alhintec Darbiyah ini.

Niat yang ikhlas karena Allah, disertai semangat dan kesungguhan, adalah bekal utama untuk menyerap ilmu dengan baik. KH. Aslam juga mempertegas bahwa keikhlasan harus lahir dari kesadaran akan keterbatasan diri. “Kita ini jāhilun (tidak tahu), maka jangan biarkan ketidaktahuan itu menetap. Kita harus belajar, memulai, dan meninggalkan kekakuan atau rasa enggan untuk mencoba,” tegas beliau.

Alhimtec Darbiyah 2025

Bahasa sebagai Identitas Baru

Salah satu fokus utama dalam Alhintec Darbiyah 2025 adalah pembinaan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris. Santri diajak untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga berani menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

KH. Aslam mengibaratkan proses ini seperti bayi yang baru belajar bicara—harus siap salah, siap belajar, dan terus mencoba meskipun terbata. Tanpa tekad yang kuat dan rasa butuh yang mendalam, kemampuan bahasa hanya akan menjadi potensi yang tidak berkembang. Maka dari itu, keberanian untuk memulai menjadi kunci dalam menjadikan bahasa sebagai identitas baru para santri.

Alhimtec Darbiyah 2025

Pesan: Jangan Jadi Peserta Pasif

Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan peringatan yang tegas dan tandas, beliau mendorong seluruh santri untuk berpartisipasi aktif dalam setiap agenda, baik dalam sesi belajar, presentasi, maupun kegiatan proyek kolaboratif yang menjadi bagian dari program ini.

“Jangan sampai menjadi peserta pasif. Dosa besar kalau ada yang hanya ikut tanpa berpartisipasi aktif.”

Kegiatan ini dirancang bukan sekadar sebagai ajang penyampaian teori, tapi juga wahana praktik langsung dan penguatan karakter.

Alhimtec Darbiyah 2025

Pakaian Lahir dan Batin: Simbol dan Makna

Dalam kegiatan Alhintec Darbiyah 2025, para peserta mengenakan kaus khusus sebagai identitas kegiatan. Namun, Mudirul Ma’had, KH. Aslam Muhsin Abidin, Lc., mengingatkan bahwa selain pakaian lahiriah, santri juga perlu mengenakan “pakaian batin terbaik” selama mengikuti program ini.

Pakaian batin tersebut meliputi:

• Libās ash-shabr – pakaian kesabaran,
Libās al-jidd – pakaian kesungguhan,
Libās ash-shidq – pakaian kejujuran,
Libās al-‘amal – pakaian kerja nyata,
Libās al- himmah – pakaian semangat yang tinggi.

Keberhasilan dalam program ini sangat ditentukan oleh bagaimana peserta membekali diri dengan sikap dan mental yang benar sejak hari pertama. Dengan mengenakan pakaian lahir dan batin secara seimbang, diharapkan seluruh peserta dapat menjalani setiap rangkaian kegiatan dengan penuh makna, kedisiplinan, dan semangat untuk terus berkembang.

Alhimtec Darbiyah 2025

Simbol Penyerahan Amanah

Sebagai tanda dimulainya kegiatan, bendera Alhintec Darbiyah diserahkan secara simbolis oleh Mudirul Ma’had kepada perwakilan peserta. Penyerahan bendera ini menjadi simbol amanah yang harus dijaga dan dijalankan bersama, dengan dilandasi kesungguhan, semangat kerja sama, dan rasa tanggung jawab sepanjang berlangsungnya kegiatan.

Alhimtec Darbiyah 2025

Penutup dan Doa

Sambutan pembukaan kegiatan ini ditutup dengan doa oleh KH. Aslam Muhsin Abidin, Lc., seraya memohon kepada Allah SWT akan kelancaran dan keberkahan dalam program ini:

“(Teruntuk) asatidzah yang akan mengawal kegiatan darbiyah dan alhimtec kita doakan mereka dalam keadaan sehat selalu diberikan keberkahan dan antum semua yang mengikuti kegiatan darbiyah dan alhimtech bisa mengikuti kegiatan ini sampai selesai dan tentu nanti kita akan melihat hasilnya dalam masa proses kegiatan darbiyah dan alhimtec dan puncaknya insya Allah kita akan melihat dalam penampilan seusai kegiatan antum semua, semoga Allah SWT menganugerahkan kepada antum ilmu yang bermanfaat, memudahkan setiap proses dalam menuntut ilmu, serta melapangkan jalan bagi tercapainya seluruh cita-cita antum yang membawa kebaikan dalam agama Islam dan kehidupan. Aamiin”.

Alhimtec Darbiyah 2025

Dengan doa tersebut, Alhintec Darbiyah 2025 resmi dibuka. Kegiatan ini membawa harapan besar bahwa para santri Al Binaa kelas IX yang mengikutinya tidak hanya memperoleh peningkatan kemampuan berbahasa, tetapi juga tumbuh dengan jiwa yang lebih matang serta tekad yang lebih kokoh untuk terus belajar dan berkembang demi meraih masa depan yang gemilang. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.

Apel pagi 24 Mei 25

Mujahadah di Pagi Hari: Melawan Malas, Menjemput Jalan Cahaya

Refleksi dari Kegiatan Apel Pagi SMPIT Al Binaa, Sabtu 24 Mei 2025

Pada Sabtu pagi, 24 Mei 2025, seluruh santri kelas 7 dan 8 SMPIT Al Binaa bersama para Asatidzah melaksanakan kegiatan apel pagi di Lapangan Al Jasadul Wahid. Kegiatan ini berlangsung khidmat meskipun kelas 9 tidak turut serta karena sedang melaksanakan PSAJ (Penilaian Sumatif Akhir Jenjang) yang telah memasuki hari ke-5 untuk Tahun Pelajaran 2024/2025.

Petugas apel kali ini adalah perwakilan dari santri kelas 8, dan yang bertindak sebagai Pembina Apel adalah Ustadz Masrur Agus Alwi, Lc. 

Apel pagi 24 Mei 25

Barisan Santri kelas 8

Refleksi QS. Al-Ankabut: Ujian sebagai Jalan Kesungguhan

Dalam sesi amanahnya, beliau menyampaikan nasihat yang mendalam dan menginspirasi, dengan menyoroti kandungan, nilai, dan hikmah yang terdapat dalam Surat Al-Ankabut.

Ustadz Masrur menjelaskan bahwa Surat Al-Ankabut termasuk kategori Makkiyah, diturunkan saat fase awal dakwah Rasulullah ﷺ di Mekah. Surat ini terdiri dari 69 ayat, dan pada ayat terakhirnya memuat hikmah yang memberikan motivasi yang menggugah bagi umat beriman dalam berbuat kebaikan:

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-Ankabut: 69)

Ayat ini memberikan jaminan dari Allah
bahwa setiap orang yang bersungguh-sungguh akan diberi petunjuk dan kemudahan. Kesungguhan (mujahadah) adalah kunci utama meraih keberhasilan dunia-akhirat, dan ini pula yang menjadi nilai penting dalam kehidupan seorang santri.

Apel pagi 24 Mei 25

Ujian adalah Syarat Keimanan

Pada ayat kedua dari Surat Al-Ankabut, Allah
berfirman:

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan: ‘Kami telah beriman’, dan mereka tidak diuji?”
(QS. Al-Ankabut: 2)

Ustadz Masrur menekankan bahwa ujian adalah bagian tak terpisahkan dari keimanan. Bahkan, para Nabi pun diuji oleh Allah dengan orang-orang terdekatnya:

  • Nabi Luth AS diuji dengan istrinya.
  • Nabi Ibrahim AS diuji dengan ayahnya.
  • Nabi Nuh AS diuji dengan anaknya.

Begitupun santri Al Binaa akan diuji dengan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, bahkan teman dan kerabat bisa menjadi bentuk ujian. Namun, hanya orang-orang yang mampu melalui ujian tersebut dengan amal shalih dan kesungguhan yang akan berhasil.

Apel pagi 24 Mei 25

Bahaya Kemalasan dan Pentingnya Etos Mujahadah

Beliau juga mengingatkan tentang bahaya kemalasan, sebagai kebalikan dari mujahadah. Dalam sebuah hadits dikatakan:

«كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى»
قَالُوا: وَمَنْ يَأْبَى يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى»

“Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang yang enggan.”
Para sahabat bertanya, “Siapa yang enggan, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Siapa yang taat kepadaku, maka ia masuk surga. Dan siapa yang durhaka kepadaku, maka sungguh ia telah enggan.”

Kemalasan dalam menuntut ilmu dan menjalani proses pendidikan bisa menjadi penghalang utama menuju kesuksesan. Allah pun menyebut manusia sebagai:

“… Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.”
(QS. Al-Ahzab: 72)

Namun kebodohan di sini bukan dalam hal intelektual, melainkan karena menolak kebenaran dan malas untuk menerima nasihat. Orang seperti itu disebut oleh Al-Qur’an sebagai bagian dari kaum jahiliyah.

Apel pagi 24 Mei 25

Penutup: Semangat, Tekad, dan Doa

Sebagai penutup amanahnya, Ustadz Masrur mengajak seluruh santri untuk terus mengembangkan diri, memperkuat etos belajar, dan menjauhi sikap malas. Beliau menyampaikan doa:

“Semoga kita semua dijauhkan dari kategori orang yang bermalas-malasan. Insya Allah, dengan tekad yang kuat dan semangat yang kita miliki, kita bisa meraih apa yang kita inginkan.

Apel pagi 24 Mei 25

Kesimpulan

Kegiatan apel pagi ini bukan sekadar rutinitas, melainkan menjadi momentum penting untuk membangun karakter santri Al Binaa yang tangguh, bermental pejuang, dan senantiasa bersungguh-sungguh dalam belajar dan beribadah. Semoga semangat mujahadah yang ditanamkan sejak dini terus membekas hingga para santri menjadi generasi pemimpin yang kuat iman dan luas ilmu. Aamiin.

KRP 21MEI2025

Kado Rabu Pagi: Bekal 4D Santri Al Binaa Menuju Pemimpin Peradaban

Rabu, 21 Mei 2025 | Pukul 07.00 WIB
di Lapangan Basket Al Binaa Putra

Pagi itu, semangat para santri SMPIT Al Binaa kembali menyala dalam kegiatan rutin yang kini dikenal dengan sebutan Kado Rabu Pagi. Di suasana langit yang cerah dan udara sejuk di pagi hari, para santri berkumpul di lapangan basket untuk mengikuti sesi motivasi bersama Kepala Sekolah SMPIT Al Binaa, Ustadz Dr. Sulaeman, S.Pd., M.M.

KRP 21MEI2025

Dengan gaya khas yang penuh kehangatan dan candaan ringan, Ustadz Sulaeman membuka pertemuan dengan menyapa para santri dan melemparkan pertanyaan yang tidak biasa namun menyegarkan:

“Antum kalau melihat saya lihat apanya? Lihat peci saya? Atau mata saya? Hidung saya? Gigi saya? Atau celana, baju, jaket saya, atau dompet saya?” sambil tersenyum canda.

Seorang santri menjawab, “Jas!”
“Kenapa?” tanya beliau.
“Keren,” jawab santri itu polos.
Dengan penuh apresiasi, Ustadz Sulaeman menanggapi,

“Keren katanya… Alhamdulillah, terima kasih atas semangatnya untuk saya. Antum memberi semangat bagi saya. Begitupun saya, melihat antum semua adalah santri-santri yang sholih, yang sukses menuntut ilmu.”

Spontan para santri serempak menjawab, “Aamiin!”

“Menjadi sarjana-sarjana muslim!”
“Aamiin!”
“Menjadi ulama-ulama hebat dunia!”
“Aamiin!”
“Menjadi pengendali negara dan peradaban ini!”
“Aamiin!”
“Menjadi top-top leader di masa depan!”
“Aamiin!” (semakin keras)

Semangat dan harapan pun menyatu dalam gema doa-doa penuh keyakinan.

KRP 21MEI2025

Kunci Mewujudkan Cita-cita

Sebelum menyampaikan materi inti, Ustadz Sulaeman mengulas kembali nasihat yang disampaikan di pekan sebelumnya tentang tiga syarat utama untuk mewujudkan cita-cita, yaitu:

  1. Memiliki Keinginan atau Tekad – Semua keberhasilan berawal dari kemauan yang kuat.
  2. Memiliki Kemampuan – Termasuk bakat, minat, dan potensi yang diasah terus menerus.
  1. Menjalin Hubungan Baik dengan Sesama (Hablum Minannas) – Karena kesuksesan juga bergantung pada kerja sama dan dukungan sosial. Kecerdasan sosial, akhlak, dan kemampuan berinteraksi dengan baik sangat penting untuk mendukung pencapaian cita-cita.

“Kalau ketiga ini berproses dan diwujudkan, maka cita-cita kita bisa terwujud dengan baik. Maka peganglah baik-baik tiga poin ini.” pesan beliau.

KRP

Inti: Konsep 4D (Shoft Skills)

Setelah sebelumnya membahas tiga syarat utama dalam meraih cita-cita — yaitu memiliki tekad yang kuat, kemampuan yang diasah, dan kemampuan menjalin hubungan baik dengan sesama — pada sesi kali ini para santri diajak untuk lebih mendalami sisi kepribadian yang menjadi fondasi penting dalam mencapai tujuan hidup.

Ustadz Dr. Sulaeman menyampaikan bahwa aspek kepribadian atau soft skills juga memiliki peran besar dalam proses meraih kesuksesan. Karena itu, beliau memperkenalkan konsep 4D sebagai bentuk pengembangan diri dari sisi internal. Keempat aspek tersebut adalah:

KRP 21MEI2025
  1. Konsep Diri (Pemikiran)

Santri perlu memiliki cara pandang yang positif terhadap diri sendiri. Di Ma’had Al Binaa, konsep ini dibangun sejak awal para santri memulai perjalanan mereka melalui kegiatan Usbu’ Ta’aruf. Kegiatan ini menjadi bekal awal dalam membantu santri memahami jati diri mereka sebagai pribadi yang siap belajar dan berkembang di lingkungan Ma’had Al Binaa.

  1. Citra Diri (Branding)

Citra diri adalah bagaimana santri menampilkan dirinya di mata orang lain.

“Citrakan dirimu sebagai santri sejati: santun, disiplin, dan punya integritas,” tegas beliau.

KRP 21MEI2025

3. Harga Diri

Seorang santri dituntut bukan hanya cerdas dalam ilmu, tetapi juga mulia dalam sikap. Dengan memiliki rasa percaya diri dan menyadari bahwa dirinya bernilai, ia akan mampu menjaga kehormatan diri. Menjaga adab, etika, dan nama baik adalah cermin penghargaan terhadap jati diri sebagai seorang santri.

  1. Kualitas Diri

Santri yang baik adalah yang terus meningkatkan kualitasnya. Baik dalam hal akademik, spiritual, maupun sosial.

“Berikan yang terbaik dari dirimu, karena kualitas diri adalah investasi masa depan.”

KRP 21MEI2025

Penutup

Kado Rabu Pagi bukan sekadar rutinitas, melainkan momentum berharga untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan yang membentuk karakter santri unggul — baik dari segi akhlak, intelektual, maupun spiritual.

Melalui pemahaman dan pengembangan empat aspek kepribadian — Konsep Diri, Citra Diri, Harga Diri, dan Kualitas Diri — diharapkan para santri SMPIT Al Binaa mampu membangun jati diri yang kokoh, sehingga siap menghadapi berbagai tantangan dalam meraih cita-cita mereka.

Semoga setiap Rabu pagi menjadi pengingat akan tujuan besar para santri Al Binaa : menjadi pemimpin peradaban yang membawa cahaya Islam di masa depan hingga ke seluruh penjuru dunia.

Aamiin.