IYSA COMPETITIONS

SMPIT Al Binaa Raih 3 Medali Bergengsi di Ajang Internasional IYSA 2025

Santri SMPIT Al Binaa Raih Prestasi Gemilang di Ajang Internasional IYSA 2025 

Jakarta, Apil 2025 — Prestasi membanggakan kembali diraih oleh para santri Pondok Pesantren Al Binaa dalam ajang bergengsi International Youth Science and Innovation Fair (IYSA) 2025 yang diselenggarakan di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, mulai Senin hingga Sabtu, 21–26 April 2025, dan diikuti oleh pelajar dari berbagai negara yang menampilkan karya-karya inovatif di bidang sains dan teknologi.

Tiga tim dari santri Al Binaa Islamic Boarding Schoool kelas IX berhasil meraih 1 medali emas dan 2 medali perak dalam kompetisi inovasi ilmiah tingkat internasional ini.

IYSA COMPETITIONS
Emas untuk Inovasi Biogas Ramah Lingkungan

Kelompok pertama berhasil menyabet Gold Medal berkat inovasi bertema “Utilization of Kitchen Waste and Livestock Manure as Substrates in Biogas Production to Achieve Energy Independence in Al Binaa Islamic Boarding School.”

Tim yang terdiri dari Fathiraziq Hanan (IX G), Hasan (IX A), Muhammad Multazam Al Ghazali (IX F), dan Atilla Dhiy Ael Fajri (IX F), ini mengembangkan proyek pengolahan limbah dapur dan kotoran dari lingkungan pesantren menjadi biogas—sumber energi alternatif yang terbarukan.

Didampingi oleh pembimbing Ustadz Reno Yudistira, S.Pd, mereka memanfaatkan sampah sayuran dari dapur math’am dan limbah organik dari septic tank yang dikombinasikan dengan kotoran sapi sebagai starter bakteri metanogen. Reaksi pembentukan biogas terdiri dari tiga tahap: hidrolisis, pengasaman, dan metanogenik.

Proyek ini menggunakan alat sederhana seperti jerigen plastik dan biodigester tipe floating drum yang dilengkapi manometer dan beroperasi pada suhu 30°–40°C. Hasilnya, biogas yang dihasilkan memiliki nilai kalor cukup tinggi dan berpotensi untuk menggantikan kebutuhan gas LPG di pesantren.

Rencana implementasi langsung di Pesantren Al Binaa

Proyek ini digagas dan dibimbing oleh Ustadz Reno Yudistira, S.Pd, dengan tujuan mewujudkan kemandirian energi di lingkungan pesantren serta mengurangi ketergantungan terhadap gas LPG. Selain itu, inovasi ini juga berperan dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan efisien secara ekonomi.

Dalam pernyataannya, Ustadz Reno menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tim bimbingannya:

“Alhamdulillah meraih juara dan mendapatkan Gold Medal dalam lomba IYSA 2025 di Jakarta yang saya bimbing pertama kali ini adalah kehormatan dan kebanggaan bagi saya. Belajar dari pengalaman dan jangan takut mencoba hal baru. Semoga dengan acara ini kita jadi lebih menikmati kebersamaan, tambah kompak, dan semakin berkembang. We Are Al Binaa!!”

Rencananya, teknologi biogas ini akan segera diimplementasikan langsung di Pesantren Al Binaa, guna mendukung aktivitas memasak dan kebutuhan energi sehari-hari.
menjadikan proyek ini sangat relevan dan aplikatif. Selain menekan biaya operasional, penggunaan biogas juga mengurangi limbah dan memberikan solusi energi yang ramah lingkungan.

IYSA COMPETITIONS

Medali Perak – Polimer Ramah Lingkungan dari Sumber Hayati

Kelompok kedua yang terdiri dari:

  • Hudzaifah Al Humaid (IX A)
  • Dastan Zahir Manaf (IX F)
  • Qaishar Fadhil Dzihni (IX G)
  • Raikhan Rasheed Dzakiansyah (IX C)

mempresentasikan proyek bertema:

“Sustainable Synthesis of Polylactic Acid (PLA): A Comparative Study of Direct and Indirect Routes”

Proyek ini berfokus pada pembuatan bioplastik PLA (Polylactic Acid) dari sumber alami melalui dua metode sintesis, yaitu jalur langsung dan tidak langsung. Inovasi ini memiliki potensi besar dalam mengurangi penggunaan plastik berbahan dasar fosil dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

IYSA COMPETITIONS

 Medali Perak – Bahan Bakar dari Tumbuhan Benalu

Dan berikutnya kelompok yang ketiga terdiri dari:

  • M. Syauqi Abrar (IX G)
  • M. Nabil Makarim (IX A)
  • M. Brilliant Aldeansyah (IX A)
  • Farel Rasya Fauzi (IX F)

kelompok ini juga mengangkat tema yang cukup unik:

“Utilization of Mistletoe Plants as a Sustainable Fossil Fuel”

Penelitian ini mengeksplorasi potensi tumbuhan benalu yang selama ini dianggap parasit, untuk dijadikan bahan bakar alternatif yang berkelanjutan. Dengan pendekatan ilmiah dan pemanfaatan bahan lokal, inovasi ini menawarkan solusi baru untuk energi terbarukan dari keanekaragaman hayati Indonesia.

Ucapan Selamat dan Harapan

Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa para santri SMPIT Al Binaa tidak hanya unggul dalam aspek keagamaan, tetapi juga mampu bersaing dalam dunia sains dan inovasi global. Kepala Sekolah SMPIT Al Binaa menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta, pembimbing, dan tim pendukung:

“Kami bangga atas pencapaian ini. Semoga menjadi pemicu semangat bagi santri – santri lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi menghadirkan sesuatu yang manfaat bagi ummat dan bangsa serta mengharumkan nama Al  Binaa.”

Dengan semangat “Islamic Excellence and Global Competence”, SMPIT Al Binaa terus berkomitmen mencetak generasi yang tidak hanya shalih, namun juga inovatif dan solutif terhadap tantangan zaman. Aamiin

Tags: No tags

Comments are closed.